28 Maret 2008

MENERIMA DENGAN IKLAS

Hari ini saya mengenakan dunia seperti pakaian yang longgar, mengambil tindakan dan melepaskan hasil-hasilnya.

”Apakah saya akan mendapatkan pekerjaan baru itu?” ”Apakah pria/wanita yang berkencan dengan saya akan menikah dengan saya?” ”Apakah saya memperoleh cukup uang untuk mengadakan perjalanan ke Eropa tahun ini?” Ada kebijaksanaan dalam menjawab, ’Saya tidak tahu’.

Hari ini kita tidak perlu berpikir tentang apakah keinginan kita akan terwujud. Kita hanya dapat mengambil tindakan dan melepaskan hasil-hasilnya. Dengan cara ini, kita mengenakan dunia seperti pakaian longgar, tanpa mencoba untuk memanipulasi situasi-situasi agar situasi itu terjadi.

Mencoba untuk berbuat sesuatu terjadi adalah seperti mencoba untuk mendorong ke belakang gelombang yang menuju ke arah anda. Hal itu tidak pernah berhasil! Seorang kenalan saya baru-baru ini mengalami kegagalan dalam mencoba mengendalikan hal yang tidak terkendalikan. Ia akan pindah ke rumah baru menjelang akhir bulan. Semua rencana yang telah dibuat nampaknya gagal. Penyewa sebelumnya menunda kepindahannya satu minggu lagi. Tukang kebunnya terus-menerus menunda waktu jika ia melakukan pekerjaan membuat perabotan.

Akibatnya, ia menjadi cemas dan membagi frustrasinya dengan seorang kawan dekat. Kawannya mengatakan, ”Anda tidak dapat melakukan lebih dari yang anda sedang lakukan. Jadi tetaplah melakukan kunjungan anda setiap hari. Jika segala sesuatu tidak berjalan seperti yang direncanakan, ketahuilah bahwa kejadian-kejadian tersebut membuka dengan cara seperti yang seharusnya. Anda dapat membuang banyak waktu dan energi untuk mencoba memanipulasi situasi ini, tetapi anda memiliki terlalu banyak hal lain untuk dikerjakan, seperti membesarkan anak-anak anda dan membangun bisnis SAMBAKO anda. Merasa khawatir hanya akan menghabiskan energi”.

Ia menerima nasihat kawannya dan menggunakan waktunya secara produktif. Ia juga mengingat Doa Kedamaian:
Tuhan berikan saya kedamaian
Untuk menerima hal-hal yang tidak dapat saya ubah,
Keberanian untuk mengubah hal-hal yang dapat saya ubah,
Dan kebijaksanaan untuk mengetahui perbedaan.

Tolong saya menghemat energi saya, agar saya dapat dengan tenang memusatkan perhatian pada hal-hal yang memerlukan perhatian saya sekarang.

27 Maret 2008

GENERASI MUDA DAN PENDIDIKAN ANTI KEKERASAN

Arus globalisasi saat ini tidak bisa dielakkan lagi, bahkan sudah merambah sampai masyarakat pedalaman baik dewasa maupun anak-anak atau remaja. Melalui media elektronik, seperti HP (handphone) dan media televisi berupa berita dan hiburan atau film-film dapat dengan mudah diterima dan dipertontonkan oleh anak-anak dan remaja. Apakah itu film tentang kekerasan maupun pergaulan bebas yang dapat merusak jasmani dan rohani generasi muda kita dimasa yang akan datang.

Pengalaman panjang konflik kekerasan antar etnik juga berpengaruh bagi perkembangan anak-anak dan remaja. Sehingga timbul saling curiga, menganggap etnis tidak baik dan tidak jarang dengan persoalan yang sepele akan terjadi aksi-aksi kekerasan yang melibatkan masyarakat banyak.

Keadaan ini sangat berpengaruh negatif bagi perkembangan anak-anak dan remaja, apalagi kalau tidak diimbangi dengan iman yang kuat dan kegiatan-kegiatan penyadaran. Sehingga apabila ada persoalan sepele atau berbeda pendapat saja mereka akan cenderung menggunakan aksi kekerasan, karena mereka menganggap bahwa metode atau cara yang paling tepat untuk menyelesaikan persoalan adalah aksi kekerasan dan belum memikirkan upaya-upaya berdialog atau komunikasi baik terlebih dahulu.

Ketrampilan sosial dan kemampuan penyesuaian diri menjadi semakin penting dan krusial manakala anak sudah menginjak masa remaja. Hal ini disebabkan karena pada masa remaja individu sudah memasuki dunia pergaulan yang lebih luas dimana pengaruh teman-teman dan lingkungan sosial akan sangat menentukan. Kegagalan remaja dalam menguasai ketrampilan-ketrampilan sosial akan menyebabkan dia sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya sehingga dapat menyebabkan rasa rendah diri, dikucilkan dari pergaulan, cenderung berperilaku yang kurang normatif (misalnya asosial ataupun anti sosial), dan bahkan dalam perkembangan yang lebih ekstrim bisa menyebabkan terjadinya gangguan jiwa, kenakalan remaja, tindakan kriminal, tindakan kekerasan, dsb.

Kita tahu bahwa anak-anak dan remaja adalah generasi penerus bagi bangsa dan negara, baik-buruknya suatu bangsa sangat tergantung dari pembinaan generasi muda yang ada sekarang ini. Dengan kondisi yang ada generasi muda, penting ditanamkan nilai-nilai anti kekerasan, pemahaman tentang pluralisme dan toleransi, demokratis dan tanpa memandang latar belakang etnis, jenis kelamin dan latar belakang agama.

Agar dimasa-masa yang akan datang tumbuh generasi muda yang cerdas secara akademis dan cerdas secara sosial.

MENGHARGAI SETIAP KESEMPATAN

Segala sesuatu datang secara bersamaan pada waktu yang tepat dan sesuai

Mengapa kita sering ingin berada di tempat berbeda dari tempat kita sekarang, mengharapkan hal-hal yang kita inginkan saat ini juga? Agar semua itu terwujud dalam hidup kita, kita harus membangun fondasi yang benar. Kita dapat menjadi lebih tenang dan lebih menikmati hidup jika kita menerima situasi yang ditempatkan pada jalan yang mempersiapkan kita untuk kebaikan yang lebih besar.

Seorang pria yang saya kenal kehilangan istrinya beberapa tahun yang lalu. Ia siap untuk berkencan kembali dan ingin mencari pasangan baru. Ia mengatakan ”Seorang rekan memperkenalkan saya kepada seorang wanita cantik yang ingin berteman. Sebenarnya ia bukan wanita idaman saya, tetapi saya memutuskan untuk mengajaknya keluar. Saya kira saya seharusnya mengatakan, ’Jika ia bukan wanita idaman saya, apa gunanya?’ Tetapi walau pun hubungan itu tidak seperti yang saya inginkan, saya dapat mengetahui bagaimana rasanya bersama seorang wanita kembali, dan saya menemukan seorang wanita kembali dan saya menemukan seorang kawan baru.”

Segala sesuatu datang secara bersamaan pada waktu yang tepat dan sesuai. Hal ini disebut ”singkronitas”.

Jika sesuatu tidak ada dalam hidup kita hari ini, itu mungkin karena keadaan lain harus terjadi sebelum hal itu dapat terwujud dengan sendirinya. Dengan mempercayai proses ini, kita dapat menikmati keadaan saat ini dan menaruh harapan positif tentang masa depan.

Tolong saya untuk melihat bahwa apa yang terjadi di masa kini penting untuk kebaikan saya di masa yang akan datang.

25 Maret 2008

CARA CEPAT MENJADI KAYA

Mengenal Valuta Asing (Valas) atau Forex (foreign Exchange)

Valuta asing atau biasa disebut juga dengan kata lain seperti valas, foreign exchange, forex atau Juga FX adalah mata uang yang di keluarkan oleh suatu negara di luar negeri sebagai alat pembayaran yang sah di negara tersebut. Uang selain digunakan sebagai alat pembayaran yang sah, juga berkembang menjadi komoditas yang bisa diperdagangkan. Pasar valuta asing sendiri mengalami pertumbuhan yang pesat pada awal dekade 70-an.

Adapun yang menyebabkan pasar valuta asing bertumbuh dengan pesat antara lain
adalah:
1. Pergerakan nilai valuta asing yang mengalami pergerakan cukup signifikan sehingga menarik bagi beberapa kalangan tertentu untuk berkecimpung di dalam pasar valuta asing.
2. Bisnis yang semakin mengglobal. Dengan semakin sengitnya persaingan bisnis membuat perusahaan harus mencari sumber daya baru yang lebih murah, dan tersebar di seluruh dunia, sehingga menimbulkan permintaan akan mata uang suatu negara tertentu.
3. Perkembangan telekomunikasi yang begitu cepat dengan adanya sarana telepon, telex, fax, internet, telah memberi kemudahan kepada para pelaku pasar untuk berkomunikasi sehingga transaksi lebih mudah dilakukan.
4. Keuntungan yang di peroleh di pasar valuta asing yang cenderung besar meningkatkan keinginan berbagai pihak berusaha memperoleh gain (profit) dari pergerakan kurs valuta asing.

FOREX (Foreign Exchange) atau yang lebih dikenal dengan Valas (Valuta Asing) merupakan suatu jenis perdagangan/transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara secara terus-menerus.

Pergerakan pasar Forex berputar mulai dari pasar New Zealand & Australia yang berlangsung pukul 05.00–14.00 WIB, terus ke pasar Asia yaitu Jepang & Singapura yang berlangsung pukul 07.00–16.00 WIB, ke pasar Eropa yaitu Jerman & Inggris yang berlangsung pukul 13.00–22.00 WIB, sampai ke pasar Amerika yang berlangsung pukul 20.30–03.30 WIB.

Dalam perkembangan sejarahnya, bank sentral milik negara-negara dengan cadangan mata uang asing yang terbesar sekalipun dapat dikalahkan oleh kekuatan pasar forex (valas) yang bebas. Pergerakan nilai valuta asing yang selalu berubah-ubah dari detik ke detik dipengaruhi oleh hukum supply (penawaran) dan demand (permintaan) yang selalu melibatkan berbagai pelaku pasar yang mempunyai berbagai kepentingan. Pelaku pasar tersebut antara lain adalah :
1. Bank Central.
Bank sentral suatu negara (seperti Bank Indonesia di Indonesia) berkepentingan terhadap pasar valas dengan tujuan untuk menstabilkan posisi nilai tukar mata uang negara tersebut yang biasa disebut dengan kegiatan intervensi.

2. Perusahaan.
Untuk meningkatkan daya saing dan menekan biaya produksi perusahaan selalu melakukan eksplorasi terhadap berbagai sumber daya - sumber daya yang baru dan yang lebih murah. Bisanya kita menyebut kegiatan ini dengan kegiatan impor. Dan perusahaan juga akan selalu melakukan kegiatan eksplorasi market untuk memperluas jaringan distribusi barang dan jasa yang telah di produksi oleh perusahaan tersebut yang pada akhirnya akan timbul pendapatan dalam mata uang lain. Biasanya kita menyebut kegiatan ini dengan ekspor. Karena ada kegiatan impor dan ekspor inilah perusahaan kadang memerlukan mata uang negara lain dengan jumlah yang cukup besar.

3. Masyarakat atau perorangan.
Masyarakat atau perorangan dapat melakukan transaksi valuta asing di sebabkan oleh beberapa faktor. Faktor yang pertama adalah kegiatan mencari sumber penghasilan tambahan, yaitu dengan memanfaatkan fluktuasi pergerakan nilai valuta asing untuk memperoleh keuntungan. Faktor kedua adalah kebutuhan konsumsi pada saat berada di luar negeri. Contoh saja ada sebuah keluarga yang melakukan perjalanan keluar negeri sebut saja negara Amerika. Pada saat mereka akan melakukan kegiatan konsumsi di Amerika maka mereka tidak bisa membayarnya dengan rupiah karena mata uang yang berlaku di Amerika adalah dolar Amerika, sehingga mereka mau tidak mau harus menukarkan uangnya terlebih dahulu menjadi Dolar Amerika. Contoh lainnya adalah seorang ayah yang akan membiayai sekolah anaknya di Australia maka sang ayah harus menukarkan uangnya ke dalam bentuk Australian Dolar terlebih dahulu.

4. Bank Umum.
Bank umum melakukan transaksi jual beli valas untuk berbagai keperluan antara lain melayani nasabah yang ingin menukarkan uangnya kedalam bentuk mata uang lain, atau untuk memenuhi kewajibannya dalam bentuk valuta asing.

5. Broker/Dealer.
Broker adalah perusahaan yang menjadi perantara terjadinya transaksi valuta asing. Mereka membantu kita untuk mencarikan pembeli ataupun penjual.

6. Pemerintah.
Pemerintah melakukan transaksi valuta asing untuk berbagai tujuan antara lain membayar hutang luar negeri, menerima pendapatan dari luar negeri yang harus di tukarkan lagi kedalam mata uang lokal.

Menurut survei BIS (Bank International for Settlement – bank sentral dunia), yang dilakukan pada akhir tahun 2007, nilai transaksi pasar forex mencapai lebih dari USD$1,5 Trilyun per harinya. Dengan demikian, prospek investasi di perdagangan forex saat ini adalah sangat bagus.

Keuntungan bermain valas (trading forex) dibanding bisnis lainnya:
1. Selalu ada pembeli atau penjual sehingga kita bisa mendapatkan profit melalui transaksi dua arah (membeli atau menjual).
2. Pasar terbuka selama 24 jam non stop dari senin sampai sabtu.
3. Modal yang kecil, tapi bisa bertransaksi dalam jumlah yang besar.
4. Tingkat liquiditas yang tinggi, anda dapat mengambil dana/profit anda kapan saja. Dengan kemajuan teknologi, anda bisa menjadi trader profesional tanpa kantor alias bekerja di rumah melalui internet.
5. Profit dalam mata uang Dollar.
6. Dapat dijalankan oleh siapa saja tanpa memandang umur, jenis kelamin, dll.

Siapa yang berminat silah mencoba.

MERAJUT DAMAI

Membangun Agenda Bersama Masyarakat Dalam Mempromosikan Toleransi Dan Perdamaian Melalui Penguatan Kapasitas Masyarakat Dalam Melakukan Rekonsiliasi Dan Perdamaian

Kehidupan bersama yang harmonis didalam masyarakat yang multi etnis akan sulit terwujud tanpa adanya upaya-upaya proses integrasi dalam masyarakat. Vocabulaire Philosopphique Lalande memberikan definisi integrasi sebagai “dibangunnya interpendensi yang lebih rapat antara bagian-bagian dari organisme hidup atau antara anggota-anggota dalam masyarakat”. Integrasi karena itu adalah proses mempersatukan masyarakat, yang cendrung membuatnya menjadi satu kota yang harmonis yang didasarkan pada tatanan yang oleh anggota-angotanya dianggap sama harmonisnya.

Sedangkan menurut M. Munandar Soelaeman integrasi masyarakat dapat diartikan sebagai adanya kerja sama dari seluruh anggota masyarakat, mulai dari individu, keluarga, lembaga dan masyarakat secara keseluruhan sehingga menghasilkan persenyawaan-persenyawaan berupa adanya konsensus nilai-nilai yang sama-sama dijunjung tinggi. Integrasi menjadi sangat dibutuhkan dalam masyarakat multietnis, untuk mengurangi stereotip negatif terhadap etnis lain. Karena semakin tinggi derajat integrasi, arah streotype tentang golongan etnis lain semakin positif.

Salah satu kerawanan dari masyarakat yang multi etnis adalah konflik etnis yang dapat berubah menjadi kekerasan. Konflik seperti ini hanya dapat dicegah dengan menciptakan kehidupan bersama yang mutualisme, yaitu kehidupan bersama multietnis yang saling menerima, menghargai dan saling membangun. Manusia tidak akan dapat hidup berdampingan secara damai selama ia tidak mau menerima atau menghargai perbedaan satu sama lain. Salah satu konsekwensi logis menjadi manusia berarti siap hidup dalam perbedaan bersama manusia lain.

Namun untuk dapat hidup berdampingan dalam perbedaan dengan manusia lain, maka orang harus mau terlibat secara aktif baik secara pribadi maupun kelompok dalam mengupayakan integrasi dalam masyarakat. Tingkat integrasi sosial yang kuat itu terjadi karena jarak sosial diantara etnik yang bebeda-beda itu sangat dekat. Tindakan atau kegiatan masyarakat seperti inilah yang dimaksud dengan proses integrasi masyarakat dimana bisa bersifat individual atau secara kolektif, terorganisir atau spontanitas, untuk berupaya terus menerus memahami etnis lain, sehingga terbentuklah sikap solidaritas. Karena itu integrasi menerima bukan saja eliminasi konflik, akan tetapi juga pengembangan solidaritas dalam masyarakat multietnis.

Beberapa program perlu dilakukan untuk memfasilitasi komunitas-komunitas (yang dipilih dengan maksud dasar dijadikan komunitas model) untuk menstimulasi kegiatan-kegiatan dasar yang dekat dengan kebutuhan-kebutuhan dasar mereka namun dengan semangat untuk berkawan dengan komunitas-komunitas lain yang mempunyai perbedaan etnisitas, kultur, religi, dll.

Disadari bahwa komunitas manapun tidak akan tertarik untuk mendiskusikan apapun jika pertanyaan mereka akan kebutuhan dasar belum terjawab. Oleh karena itu kegiatan-kegiatan yang difasilitasi adalah kegiatan-kegiatan yang muncul dari inisiatif lokal yang dengan demikian tentu akan muncul dari kebutuhan mereka sendiri.

Relevansi antara fasilitasi kegiatan-kegiatan dasar dengan visi kerukunan antar suku dan antar umat adalah selain di dalam setiap kegiatan akan diwarnai diskusi-diskusi yang membedah akar penyebab konflik-konflik horizontal seperti yang dialami oleh komunitas bentuk-bentuk kerjasama dan pergaulan antar komunitas, yang diharapkan akan menjadi praktek dari pemahaman-pemahaman tentang pluralitas yang diperoleh anggota-anggota komunitas akan digali dan diwujudkan bersama untuk membangun budaya Damai di Kalimantan Barat.

Mari kita bersama-sama menciptakan budaya toleransi dan mengembangan pemahaman pluralisme antar umat beragama dan komunitas multikultural. Agar tercipta damai seperti yang kita impikan.

23 Maret 2008

FENOMENA PEREMPUAN

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi saat ini tanpa mengenal batas suku, bangsa dan negara. Kemajuan ini juga menuntut peran yang sama antara laki-laki dan perempuan, sehingga tidak perlu lagi ada pemihakan kepada laki-laki saja memperoleh atau menikmati kesempatan memperoleh pendidikan dan pekerjaan. Sangat berbeda dengan kondisi zaman dahulu dimana kemajuan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan informasi belum seperti sekarang, sehingga permasalahan kesenjangan gender dianggap belum menjadi persoalan yang begitu penting.

Dengan kondisi yang terjadi di komunitas, seperti kemiskinan dan kerusakan lingkungan setiap orang (termasuk perempuan) ”dipaksa” untuk terlibat dalam membangun dan memperbaiki sosial, ekonomi dan kelestarian lingkungan hidupnya. Untuk itu perempuan juga harus mampu bersaing secara intelektual, wawasan dan keterampilan serta berani mengeluarkan pendapat, memimpin dan mampu bekerjasama, di tingkat komunitas dan kabupaten.

Ironisnya yang terjadi di era reformasi sekarang ini, ketimpangan gender masih banyak terjadi di masyarakat-masyarakat pedesaan/pedalaman yang tinggal disekitar hutan. Kaum perempuan yang tinggal di pedalaman sering tidak ikut terlibat dalam setiap keputusan yang diambil oleh komunitasnya yang lebih dominan adalah kaum laki-laki. Hal ini dapat terlihat pada PEMILU 2004 Di Kabupaten Landak, tidak ada satupun anggota legislatif perempuan. Pada hal penduduk Kabupaten Landak 50% adalah perempuan.

Ada beberapa hal/faktor yang cukup berpengaruh terhadap perkembangan kaum perempuan di pedalaman, diantaranya adalah:
Rendahnya Tingkat Pendidikan Kaum Perempuan
Secara umun tingkat pendidikan di daerah pedalaman masih rendah, karena terbatasnya sarana dan prasaran serta jarak tempuh untuk menuju tempat sekolah yang jauh. Apalagi masih kentalnya pengaruh budaya paternalistic dan kurangnya kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anaknya, sehingga kaum perempuan yang bersekolah sampai perguruan tinggi jumlahnya belum melampui jumlah jari tangan. Tingkat pendidikan yang rendah ini membuat kemampuan untuk menjaring setiap informasi yang masuk tidak dapat maksimal, ditambah lagi kurangnya jaringan yang bisa membuka wawasan.

Keadaan ini membuat sektor pendidikan telah menjadi faktor utama yang paling berpengaruh terjadinya kesenjangan gender secara menyeluruh. Ditambah lagi pemahaman dan penjelasan tentang gender belum masuk dalam kurikulum sekolah. Akibatnya pandangan anak laki-laki terhadap anak perempuan cenderung seperti melihat ”mangsa”. Kondisi ini sangat merugikan anak-anak perempuan. Apalagi hampir pada semua sektor di masyarakat, seperti lapangan pekerjaan, jabatan peran di masyarakat dikepalai oleh kaum laki-laki yang tidak berpihak pada kaum perempuan.

Kurangnya Organisasi Perempuan
Hampir semua kaum perempuan pedesaan/pedalaman belum mengenal organisasi sebagai wadah untuk memperjuangkan berbagai kepentingannya secara bersama. Akses perempuan untuk memperolehan informasi dari luar selalu dibatasi oleh beban ganda dalam keluarga. Berbeda dengan kaum laki-laki, mereka sangat memonopoli segalanya. Pihak perempuan lebih banyak diperlakukan sebagai objek bukan subjek dari suatu perubahan. Mereka tidak dilibatkan maupun terlibat langsung dalam menentukan arah berbagai kebijakan dikomunitasnya, khususnya untuk pengelolaan sumberdaya alam dan perbaikan social dan ekonomi keluarga.

Keadaan ini berdampak pada lemahnya posisi tawar perempuan dikomunitasnya. Disamping itu juga, perempuan adalah pihak yg sering mendapatkan perlakuan yg tidak manusiawi ketika mereka mencari pekerjaan, misalnya menjadi pekerja keluar negeri.

Kerusakan dan Eksploitasi Sumber Daya Alam
Selama ini kebijakan pemerintah daerah yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam (PSDA) cenderung eksploitatif demi kepentingan sesaat. Ini terbukti dengan laju kerusakan hutan di Indonesia rata-rata mencapai 2 juta ha pertahunnya dan di Kalimantan Barat mencapai 1.8 ribu hektar. Laju kerusakan hutan ini mengakibatkan luas lahan kritis semakin bertambah, baik yang tersebar di kawasan hutan maupun di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS).

Sehingga mengakibatkan masyarakat pedalaman yang tinggal di sekitar hutan justru masyarakat semakin miskin dan terbelakang, baik dari segi ekonomi, pendidikan maupun kesehatan. Kemudian kaum perempun semakin jauh dari sumber daya air, dan tergusur dari keragaman peran produksi, religi, social dan budaya mereka serta terjadinya perubahan iklim global secara signifikan, berupa suhu yang begitu panas pada siang hari dan terjadinya bencana alam berupa banjir, kekeringan dan longsor dimana-mana.

Pada hal sumber daya alam, seperti hutan, merupakan sumber/tempat makanan, bahan kontruksi (bahan pembuatan rumah, kerajinan-kerajinan berupa anyaman), bahan bakar, sumber obat-obatan dan sumber penghasilan yang dapat dijual dan dapat menunjang kehidupan sosial, ekonomi dan ekologi masyarakat sekitarnya. Ditambah lagi hutan sebagai sumber resapan air baik pada musim penghujan maupun cadangan air pada musim kemarau yang perlu dijaga kelestariannya. Sangat dikhawatirkan berbagai pengetahuan/ keterampilan local perempuan akan hilang.

Berangkat dari kondisi yang ada, saya melihat perlunya memberdayakan kaum perempuan pedalaman secara intensif dan komperhensif. Karena merekalah yang menerima dampak langsung dari persoalan yang ada di komunitasnya.

20 Maret 2008

Mengapa Orang Tertarik Narkoba


Narkoba biar sudah dikatakan berbahaya secara resmi oleh negara dan masyarakat tetap saja ada yang selalu mencari, atau memperjual belikan. Mungkin bagi kita yang sudah mengerti bahayanya narkoba bakal pikir panjang kenapa masih saja ada orang yang 'demen' dengan barang berbahaya tersebut.

Nah, supaya tidak terperosok ke jurang narkoba tadi, ada baiknya kita sering evaluasi diri sendiri. Simak deh alasan-alasan di bawah ini, yang menyebabkan orang menjadi pemakai narkoba. Supaya nantinya, apabila kita punya masalah yang sama bisa memilih jalan keluar lain yang lebih baik.
1. Memakai karena ingin merasa 'ada'.
Ada kalanya kita merasa bete kalau tidak dianggap atau ditinggal, oleh teman segang atau di pesta misalnya. Perasaan tidak aman ini ingin kita singkirkan. Sayang, jalan yang diambil salah. Perasaan pede yang timbul waktu pakai narkoba itu semu alias palsu. Lebih baik tingkatkan kemampuan atau penampilan diri. Misal ikut les bahasa Inggris biar bisa ngobrol dengan orang bule dan cari suasana baru yang lebih ramah.

2. Memakai untuk melarikan diri dari masalah atau ingin relaks.
Kita sering mendengar orang bilang, "Gue lagi stress nih, gue mau fun sebentar ah!". Nah, ini dia yang salah. Kalo lagi stress inginnya kita langsung kabur cari suasana lain yang lebih menyenangkan. Masalah tetap ada begitu kita balik lagi. Begitu juga kalo kita berusaha lari dari masalah dengan memakai narkoba. Begitu selesai efek narkobanya, masalah tetap saja ada dan harus diselesaikan pula. Lebih gawat lagi, kondisi otak dan tubuh kita sudah tidak 100% fit untuk menghadapinya

3. Memakai karena lagi bosen.
Banyak orang memakai narkoba di saat mereka merasa bosan. Bosan dengan keadaan atau dirinya sendiri. Mereka pikir dengan memakai narkoba, suasana bosan akan hilang dengan sendirinya. Justru sebaliknya, setelah pengaruh narkoba hilang, yang timbul adalah perasaan makin frustasi karena melihat kenyataan yang tetap tidak berubah - karena memang belum diubah. Kalau merasa jenuh dengan situasi yang ada, cobalah buat sesuatu yang berbeda dari biasanya, seperti melakukan hobi atau pergi ke tempat yang baru.

4. Memakai karena media (secara nggak langsung) masih menganggap narkoba itu keren.
Boleh percaya atau tidak, dunia hiburan masih menyiarkan gambaran kalau memakai narkoba itu menarik. Memang betul kalau sekarang makin banyak penyanyi, musisi atau olah ragawan yang digemborkan sudah bertaubat dan iklan anti narkoba juga banyak disiarkan di media. Tapi lihat deh para artis atau model yang sering tampil di media cenderung berfisik kurus sekali. Atau suasana gaul anak-anak muda yang banyak dihiasi dengan pesta tidak karuan. Tidak jarang orang terkena narkoba melalui pesta-pesta macam begitu. Jadi jangan sekali-kali deh tergoda untuk tampil keren karena bujukan media. Pelangi semu itu namanya.

5. Memakai karena merasa tambah terlihat 'dewasa'
Nah, ini dia alasan yang salah lagi. Kebanyakan orang yang sudah berpikiran dewasa, terlalu sibuk dengan urusan kehidupannya sendiri sampai tidak terpikir untuk memakai narkoba. Mereka lebih memilih uangnya dipakai untuk keperluan biaya sekolah, makan atau mungkin keperluan rumah. Justru orang yang masih berpikiran pendek saja yang mau menghabiskan uangnya untuk konsumsi narkoba. Tapi kalau pun ada orang yang sudah berumur tua masih menggunakan narkoba, umumnya mereka sedang terkena masalah, macam depresi, frustasi dsb. Jadi bukan karena supaya terlihat dewasa.

6. Memakai karena ingin memberontak.
Banyak juga lho orang yang menjadi pemakai bukan karena kebutuhan dirinya, tapi lebih karena ingin membuat pemberontakan. Biasanya mereka ingin keluar dari norma atau aturan yang diberikan oleh keluarga dan masyarakat umumnya. Mereka pikir dengan mengkonsumsi narkoba akan terdorong untuk berani melakukan tindakan yang melanggar hukum atau sesuai dengan kehendaknya sendiri. Tapi sebenarnya yang terjadi, mereka makin tidak bisa hidup secara mandiri dan bebas lagi, karena sudah tergantung 100% kepada narkoba dan pengaruh candunya itu. Kalau ingin berontak dari pakem yang ada, coba deh cari tempat penyaluran yang baik. Misal nih dengan bermain musik atau klub olah raga. Jadi tenaga yang ada tidak terbuang percuma.

7. Memakai karena ingin mencoba.
Kita bisa mengatakan mana yang tepat apabila sudah dicoba terlebih dulu. Begitu logikanya. Tapi sebelum mencoba ada baiknya kita lihat dulu kemungkinan baik buruknya. Kalau kita disuruh mencoba lompat dari atap gedung tanpa peralatan apapun pasti bakalan nolak. Kenapa? Karena sudah tahu akibatnya, badan bisa hancur atau mungkin nyawa juga bisa hilang.

Coba deh bereksperimen dengan sesuatu yang lebih ramah, macam main musik, olah raga, ikut lomba atau sekedar mengecat rambut.

17 Maret 2008

Kembangkan Daya Pikir dengan Membaca

Di sepanjang jenjang pendidikan, kita diajari membaca terutama untuk mencari informasi, bukan untuk memahami bahwa membaca berpengaruh positif terhadap kreativitas. Salah satu tujuan terpenting membaca adalah mengobarkan gagasan dan upaya kreatif. Lagi pula, buku masih menjadi sumber informasi utama bagi kita umumnya. Bahan tertulis menjadi landasan sebagian besar informasi tentang budaya dan masyarakat, pekerjaan dan perkembangan profesional.

Pada tahun 1851, ahli filsafat Jerman Arthur Schopenhauer menulis, bahwa “Membaca setara dengan berpikir menggunakan pikiran orang lain”. Dengan membaca, kita mampu menyelami pikiran orang lain dan menambahkan pemikiran serta pengalaman orang lain ke dalam pemikiran dan pengalaman kita sendiri. Kita menambah perbendaharaan ide dengan memadukan tujuan, tata krama, motivasi dan perspektif mereka, untuk selanjutnya mengorbarkan karya kreatif.

Membaca juga memiliki dampak langsung yang positif bagi perkembangan sebagian besar jenis kecerdasan, misalnya:
1.Dengan membaca kita bisa menambah kosa kata dan pengetahuan akan tata bahasa. Yang lebih penting lagi, membaca memperkenalkan kita pada banyak ragam ungkapan kreatif. Kemudan membaca juga, kita belajar mengenai metafora, implikasi, persuasi, sifat nada dan banyak unsur ekspresi.
2.Bahan bacaan pada umumnya “memaksa” kita menggunakan nalar, pengurutan dan pemikiran logis untuk dapat mengikuti jalan cerita atau memecahkan suatu misteri.
3.Banyak buku dan artikel yang mengajak kita untuk berintrospeksi dan melontarkan pertanyaan serius mengenai tata krama, perasaan dan hubungan kita dengan orang lain. Buku-buku tertentu langsung membantu kita menyelami perasaan dan pemikiran yang paling dalam.
4.Membaca memicu imajinasi. Buku yang baik mengajak kita membayangkan dunia beserta isinya, lengkap dengan segala kejadian, lokasi dan karakternya. Bayangan ini akhirnya menjadi dasar metafora yang kita tulis, gambar yang kita buat, bahkan keputusan yang kita ambil.

Sesudah masa sekolah atau masa-masa libur, banyak orang mengurangi volume membaca atau bahkan meninggalkan kegiatan membaca sama sekali, agar dapat menggunakan sistem pengiriman informasi lain. Bagi orang dewasa, televisi khususnya menjadi sumber utama untuk mendapatkan berita – juga untuk mendapatkan tambahan pembelajaran di luar pendidikan formal.

Namun, dalam hal “kesaktian” membangkitkan daya pikir dan daya kreatif, televisi masih amat ketinggalan dibandingkan dengan buku. Para pakar media menganggap bahwa televisi merupakan media pasif. Televisi tidak bersifat menuntut karena ia membanjiri otak dengan gambar yang tambaknya mengisi “celah data” antara apa yang tidak diketahui dengan apa yang ingin diketahui. Televisi biasanya tidak mengajak berpartisipasi dalam belajar atau berpikir kreatif.

Jadi gunakanlah waktumu untuk membaca buku-buku bermutu.

“Orang yang membaca buku bermutu memiliki kelebihan
daripada orang yang tidak bisa membaca buku tersebut”.

15 Maret 2008

ANEKDOT

Pintu Masuk Surga

Suatu ketika seorang prajurit samurai Nobushige bertanya kepada gurunya, Hakuin, ”Apakah surga dan neraka itu benar-benar ada?”
”Pertanyaan macam apa itu?” ejek Hakuin. “Dan lagi, prajurit samurai macam apa kau sebenarnya. Lihatlah bajumu dan wajahmu yang jelek itu. Raja seperti apa yang akan memilihmu menjadi prajurit samurai?”

Seketika Nobushige menjadi sangat marah dan segera mencabut pedangnya.
”Apakah itu dapat menjawab pertanyaanmu?” tukas Hakuin, ”baiklah, sekarang terbukalah pintu neraka!”

Mendengar perkataan itu, Nobushige segera menyarungkan kembali pedangnya dan membungkukkan badan untuk memberi hormat kepada gurunya.
”Dan sekarang ....” ujar Hakuin, ”terbukalah pintu surga”.

----Cerita Zen

14 Maret 2008

Pemberdayaan Masyarakat Lewat Radio Komunitas

Media komunitas dalam bentuk siaran radio boleh dibilang merupakan bidang yang masih belum banyak dikenal dan dikembangkan di indonesia. Radio Komunitas adalah salah satu usaha sederhana, bukan saja memberi rakyat akses pada informasi, tapi juga akses pada alat-alat komunikasi.

Kegiatan ini didasarkan pada anggapan bahwa rakyat yang berinteraksi secara bebas dan saling memberi manfaat di antara mereka sendiri serta komunitas lain, akan mencapai perkembangan sejati dalam waktu yang lebih singkat. Skema produksi radio tingkat kampung memberi kesempatan kepada lebih banyak orang untuk mengekspresikan diri secara politis, sosial, kultural, dan spiritual. Pendududuk desa didorong untuk mempersiapkan program berikut segala materinya yang nantinya akan disiarkan di stasiun radio yang juga terdapat di wilayah mereka sendiri.

Produksi rekaman ini memberikan kesempatan yang baik bagi sebagian besar anggota masyarakat yang tadinya jarang didengarkan. Terutama mereka yang tinggal di tempat-tempat yang jauh dari sebuah sebuah komunitas. Melalui produksi tersebut, mereka dapat mempertunjukan bakat, pemikiran dan penilaian mereka, serta perasaan dan pandangan mereka.

Di wilayah dimana interaksi antar anggota masyarakat terbatasi oleh hambatan geografis, sosial dan ekonomi, produksi radio tingkat kampung akan memberi mereka akses pada alat-alat komunikasi. Artinya, orang-orang biasa yang tadinya Cuma berperan sebagai penerima pesan, kini bisa menjadi membuat pesan.

Pertemuan tingkat kampung menyediakan kesempatan rutin bagi anggota komunitas untuk membicarakan segala hal yang berhubungan dengan permasalahan kampung dimuka umum. Dalam kesempatan tersebut, para pemimpin kampung mau tidak mau dituntut untuk memberikan tanggapan yang memadai, bahkan ketika mereka hanya mampu melontarkan janji-janji kepada penduduk kampung. Dengan demikian, pertemuan atau diskusi tingkat kampung paling tidak telah mengedepankan berbagai masalah yang sering dilupakan, padahal masalah-masalah itu itu sungguh penting.

Produksi radio komunitas di kampung merupakan suatu usaha paling sederhana, yang bukan hanya memberikan akses pada alat-alat komunikasi. Tujuan akhirnya adalah memberdayakan dan membebasakan mereka, dengan cara mengungkapkan kemauan mereka sendiri.
Berangkat dari keadaan tersebut, maka sejak tahun 2003 lembaga kami sampai sekarang sudah mendirikan 12 buah stasiun radio komunitas yang tersebar di 5 Kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Pontianak, Landak, Singkawang, Sambas dan Kabupaten Bengkayang. Harapannya tersedianya media alternatif yang mampu menyebarkan informasi bagi kemajuan komunitas sekitarnya.

13 Maret 2008

Fenomena Masyarakat Adat Di Era Modernisasi

Masyarakat adat adalah orang-orang yang pertama mendiami bumi ini yang mempunyai tata aturan untuk membangun relasi sosial, budaya dan ekologi dikomunitasnya. Namun kearifan-kearifan yang ada di masyarakat adat, saat ini seringkali diabaikan. Sehingga mengakibatkan berbagai kerusakan tatanan sosial, budaya dan ekologi yang semakin parah, bahkan lembaga adat sendiri dalam keadaan ‘hidup segan mati tak mau’.

Masyarakat adat telah mempunyai organisasi sejak lama atau sejak kelembagaan masyarakat adat mulai terbentuk. Masyarakat adat membentuk organisasi kemasyarakatan karena hubungan sosial yang mengatur segala kehidupan secara komunal. Relasi sosial yang menjadi dasar pembentukan masyarakat adat dicerminkan ke dalam bentuk ikatan kerabatan atau mengenai tata aturan kehidupan bermasyarakat dalam sebuah kawasan. Tata aturan yang mengatur kehidupan masyarakat adat jarang sekali tertulis, mengingat tata aturan yang berlaku biasanya diturunkan dari generasi ke generasi melalui tuturkata. Ada beberapa masyarakat adat yang sudah mengenal budaya tulis menuangkan tata aturan ke dalam bentuk tulisan yang sampai sekarang masih berlaku.

Tata aturan organisasi masyarakat adat yang menjadi kesepakatan bersama seluruh masyarakat adat, lebih dikenal dengan hukum adat yang di dalam hukum adat memuat aturan – aturan tentang tata cara kehidupan bermasyarakat. Selama ini, hukum adatlah yang mengatur tata cara berorganisasi masyarakat adat dan telah menjadi garis besar pedoman untuk mengatur semuanya. Walaupun perkembangan jaman menuju arah modernisasi, masih banyak sekali hukum adat yang berlaku sebagai aturan dalam masyarakat di Indonesia.

Dalam arus modernisasi, beberapa permasalahan penting yang dihadapi masyarakat adat saat ini sangat beragam, mulai dari kebijakan pemerintah, pemodal besar dan tak jarang dari dalam internal masyarakat adat itu sendiri. Bahkan tak jarang, masyarakat adat telah mengikuti arus modernisasi sehingga beberapa aturan kehidupan masyarakat adat yang tertuang dalam hukum adat telah banyak yang ditinggalkan dan dianggap sebagai hal yang ketinggalan jaman. Beberapa kasus atau masalah yang dihadapi masyarakat adat tidak hanya berasal dari pemerintah atau penguasa yang menerapkan pola kebijakan yang menegasikan (menganggap tiadanya) masyarakat adat, hingga kekayaan alam yang ada di dalam kawasan masyarakat adat telah dieksploitasi habis demi keuntungan sesaat. Perkembangan selanjutnya, muncul konflik perebutan sumber daya alam antara masyarakat adat melawan investor yang biasanya bekerja sama dengan pemerintah atau penguasa.

Di Indonesia, ketika program pembangunan nasional dicanangkan dan dilakukan secara menyeluruh di seluruh pelosok daerah, keadaan masyarakat adat tidak semakin berkualitas kehidupannya, tetapi semakin menurun. Bahkan untuk menikmati sumber daya alam yang telah secara turun temurun dikelola, mereka terasing dan terusir dari lingkungannya.

Secara garis besar, kendala yang dihadapi oleh organisasi masyarakat adat bisa dikategorikan menjadi dua, secara internal dan eksternal. Kendala internal yang dihadapi adalah pembangunan organisasi ke dalam masyarakat adat sendiri. Kendala ini sering kali muncul karena organisasi masyarakat adat selalu mengalamai perpecahan ke dalam dan organisasi yang dibangun tidak sistematis. Masalah yang lain adalah mengenai proses demokratisasi dalam mengambil kesepakatan – kesepakatan di dalam organisasi sendiri masih bersifat elitis di sebagian besar kelompok masyarakat adat. Akibat dari kekurangan ini, organisasi masyarakat adat sering dimanfaatkan oleh pemodal besar dan penguasa untuk kepentingannya. Permasalahan eksternal lebih disebabkan oleh kekuatan lawan yang tangguh sehingga masyarakat adat merasa kebingungan untuk menghadapinya. Permasalahan lain yang sering kali muncul kaitannya dengan permasalahan eksternal adalah ketidak tahuan atau tata cara mempertahankan kepentingan masyarakat adat jika menghadapi permasalahan yang sifatnya lokal (minimal tingkat Kabupaten) dan menyeluruh secara nasional.

Untuk mengatasi berbagai permasalahan internal dan eksternal tersebut, maka diperlukan beberapa langkah yang harus dilakukan diantaranya melakukan pengorganisasian rakyat, khususnya mengenai organisasi masyarakat adat dalam melakukan perjuangan secara internal dan eksternal. Secara internal, masyarakat adat harus membangun sebuah organisasi yang solid dan melakukan pendidikan organisasi kepada seluruh warga. Sedangkan secara eksternal, secara organisasional masyarakat adat harus satu suara dalam memperjuangkan kepentingan tingkat lokal maupun tingkat nasional secara bersama – sama.

12 Maret 2008

Temanku dari Nek Maih

Pada tahun 2000 lalu saya bertemu dengan Owat atau nama lengkapnya Sunawar Owat, pada saat penyelesaian pembuatan peta wilayah kampungnya dikantornya PPSDAK Pancur Kasih di Pontianak selama 5 hari.

Pada hari pertama saya tidak kesempatan menegur langsung orang-orang dari kampung yang mengerjakan peta. Pada berikut berikutnya Akhirnya saya bertanya lewat kawan sekantor, yaitu Loren. Loren adalah staff yang memfasilitasi pemetaan kampung nek maih
”Ren, siapa nama utusan dari nek maih yang ngerjakan peta”
”yang mana”
”Itu yang masih muda dan badannya besar, dan kekar”
”oooo, owat”
Saya makin penasaran dan bertanya-tanya apakah orang seperti owat dengan badan yang besar, sanggar seperti itu bisa mengerjakan hal-hal yang membutuhkan konsentrasi, sabar dan tlaten.

Pada saat sore menjelang malam kawan-kawan yang mengerjakan penyelesaian peta di kantor PPSDAK kembali kepenginapan, kebetulan saya juga nginap ditempat yang sama. Setelah makan malam sambil nonton tv, kebetulan filmnya bagus. Owatpun duduk tidak jauh dari saya. Sayapun memperkenalkan diri, sebaliknya dia.
”Aku owat dari Nek maih, Binua Bilayuk Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten Landak” jelas owat
”Udah nikah” lanjut saya
”belum” jelas owat, sayapun melanjutkan pertanyaan seperti mengintrogasi
”Berapa usiamu sekarang”
”22 tahun”
Setelah itu kamipun asik nonton film.

Setelah film selesai kamipun melanjutkan ngobrol-ngobrol, berkaitan dengan peta yang mereka buat. ”Gimana wat dengan pengalaman pemetaan ini”
”mantap”, jawabnya singkat
”Apanya yang mantap” tanya saya
”Ternyata kampung kami luas dan mempunyai sumber daya alamnya yang banyak, tapi belum dimanfaatkan secara optimal ang ada tersebut” lanjutnya
”Batas-batas wilayah dengan kampung tetangga jg jelas setelah dipetakan ini,” katanya, sambil menunjukan peta sketsa yg dibawanya kepenginapan.
Karena udah larut kamipun pergi kekamar masing-masing untuk beristirah, harapannya besok pagi dapat bangun dengan segar.

Sebelum melelapkan mata, saya masih berpikir tentang Owat mulanya membayangkan owat itu orangnya sombong, pemarah dan kasar. Setelah sering ngobrol sayapun berubah pandangan pada owat, dimana dia orangnya ramah, sopan, telanten dan sabar.

Sejak tahun 2003 sampai sekarang kamipun sering bertemu dan ikut kegiatan bersama, kebetulan saya kerja di Yayasan Pemberdayaan Pefor Nusantara (YPPN) Pontianak dan dia kerja di Yayasan Pangingu Binua (YPB) Raba Menjalin. Lembaga kami punya misa yang sama dalam membangun masyarakat yang kritis dan mandiri dengan sumber daya alam yang tersedia diwilayahnya.

10 Maret 2008

HUTANKU SAYANG, HUTANKU MALANG

Hutan merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Sebagai sumber daya alam yang berfungsi ganda dan merupakan unsur utama bagi hidup umat manusia, sehingga hutan perlu di kelola secara arif dan bijaksana secara berkelanjutan.

Hutan sebagai sumber resapan air bagi kampung-kampung yang ada disekitarnya dan sumber obat-obatan, kayu untuk ramuan rumah dan tempat bagi beraneka jenis bintang untuk lauk pauk dan perlu di jaga keberadaannya dari kepunahan. Selain kayu begitu banyak, tumbuh dan berkembang diantara atau dibawah pohon besar yang tumbuh subur dan bisa dimanfaatkan untuk dijadikan sumber pendapatan keluarga.

Namun ironisnya laju kerusakan hutan Kalimantan Barat yang setiap tahunnya mencapai 1.8 ribu hektar. Sehingga mengakibatkan lahan kritis semakin luas, baik yang tersebar di dalam kawasan hutan maupun pada bagian wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) dan sudah jarang sekali menemui hutan perawan (yang belum dikelola manusia), tapi yang banyak terlihat adalah bukit-bukit yang gundul.

Akibat dari keadaan tersebut masyarakat semakin jauh dari sumber daya air, dan tergusur dari keragaman peran produksi, religi/peraga adat, social dan budaya mereka serta terjadinya perubahan iklim global secara signifikan, berupa suhu yang begitu panas pada siang hari dan terjadinya bencana alam berupa banjir, kekeringan dan longsor dimana-mana.

Sebenarnya masyarakat mempunyai cara yang arif dan bijaksana dalam mengelola hutan. Salah satu kearifan yang sangat besar perananya dalam menjaga keberlanjutan sumber daya hutan adalah Tembawang. Tembawang merupakan salah satu konsep pengelolaan hutan yang mempertimbangkan aspek pemanfaatannya untuk kepentingan anak cucu. Pada umumnya tembawang diusahakan oleh masyarakat Dayak sebagai suatu usaha kebun buah-buahan dan kayu-kayuan.

Selain itu, potensi hasil hutan selain kayu banyak yang tersedia tersebut saat ini belum dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan. Apa bila sumber daya alam yang tersedia tersebut dimanfaatkan secara baik dan optimal, sudah tentu dapat meningkatkan pendapatan masyarakat serta terjaganya kelestarian lingkungan hidup khusus hutan yang ada.
Berangkat dari kondisi yang ada tersebut, maka sudah seharus kita mengambil peran dalam menjaga dan mengelola hutan yang ada secara lestari dan berkelanjutan.

SILAHKAN DUKUNG BLOG INI

KE REKENING BCA 8855 1274 62 AN. ATENG