09 Januari 2009

MEMBUKA DIRI

MEMBUKA diri terhadap orang lain (self disclosure) itu ibarat mata uang, memiliki dua sisi. Di satu sisi berarti memasuki hubungan yang lebih matang. Di sisi lain, terdapat risiko dicemooh dan dikhianati. Bagaimanapun, self disclosure merupakan isyarat berkembangnya hubungan yang sehat yang perlu dikelola.

Kadang-kadang kita dibuat kagum oleh seseorang yang dengan sangat terbuka dapat menceritakan apa saja yang ia pikirkan, rasakan, dan inginkan. Meskipun banyak kesulitan atau kekurangan, hidup seolah dirasa sebagai hal yang ringan, dan dilakoni tanpa beban.

Kita dapat menjadi lebih nyaman berinteraksi dengan pribadi seperti itu. Karena ia terbuka, kita pun dapat menjadi lebih terbuka, dan akhirnya relasi berlangsung lebih akrab dan saling percaya.

Namun, pada kesempatan lain kadang terjadi sebaliknya. Kita justru merasa muak dengan seseorang yang terlalu membuka diri sampai ke hal-hal yang sangat pribadi, yang menurut kita tidak pantas untuk diceritakan kepada orang banyak.

Keterbukaan diri diperlukan, terutama dalam hubungan-hubungan jangka panjang (persahabatan, perkawinan, pekerjaan, dan sebagainya), dan bahwa perlu ada aturan main tertentu agar keterbukaan diri itu bersifat konstruktif.

De Janasz, Dowd, dan Schneider (2002) dalam bukunya Interpersonal Skills in Organizations memberikan informasi mengenai bagaimana membuka diri, manfaat, serta hal-hal yang menghambat.

HAL YANG DIUNGKAPKAN
Ada rambu-rambu dalam pengungkapan diri agar hubungan menjadi efektif:

Lebih mengungkapkan perasaan daripada fakta.
Bila kita mengungkapkan perasaan terhadap orang lain, berarti kita mengizinkan orang lain mengenali siapa kita sesungguhnya. Misalnya, informasi bagaimana kita mengembangkan hubungan dengan saudara-saudari kita membuat orang lain memahami kita, daripada sekadar memberikan informasi bahwa kita memiliki saudara.

Semakin diperluas dan diperdalam.
Mungkin kita masih mengalami perasaan tidak nyaman berbagi pengalaman dengan seseorang yang seharusnya dekat dengan kita. Untuk itu perlu dilakukan pengembangan hubungan ke arah yang lebih dalam (lebih mengungkapkan perasaan terhadap isu tertentu) dan diperluas (dengan mendiskusikan berbagai isu, seperti pekerjaan, keluarga, pengalaman religius, dan sebagainya).

Fokus pada masa kini, bukan masa lampau.
Bila berbagi pengalaman soal masa lalu menjelaskan mengapa dulu kita melakukan tindakan tertentu adalah bersifat katarsis (melepaskan ketegangan), tetapi dapat meninggalkan perasaan bahwa kita lemah. Hal ini terjadi terutama bila keterbukaan tidak berlangsung timbal balik. Jadi, lebih baik kita fokus pada situasi sekarang.

Timbal balik.
Kita harus selalu mencocokkan tingkat keterbukaan kita dengan tingkat keterbukaan orang yang kita jumpai. Hati-hati, jangan terlalu membuka diri secara dini, sebelum melewati masa-masa pengembangan hubungan yang familier dan saling percaya. Di sisi lain, bila diperlukan, tidak perlu menunggu orang membuka diri. Jangan takut untuk memulai langkah penting membangun hubungan. Berikan contoh, dan orang lain akan menyesuaikan diri. Bila orang tidak merespon secara seimbang, hentikan langkah tersebut.


MANFAAT MEMBUKA DIRI
Keterbukaan diri memiliki manfaat bagi masing-masing individu maupun bagi hubungan antara kedua pihak. Dengan membuka diri dan membalas keterbukaan diri orang lain, kita dapat meningkatkan komunikasi dan hubungan dengan orang lain. Secara rinci manfaatnya adalah : style="font-family:trebuchet ms;">

Meringankan.
Berbagi dengan orang lain mengenai diri atau persoalan yang kita hadapi, dapat memberikan kondisi psikologis yang meringankan. Misalnya, cerita tentang ketidakmampuan menghadapi ujian atau berakhirnya hubungan dengan seseorang. Bagaimana kita mengatasi hal itu? Bagaimana pandangan orang lain? Dengan membuka diri, kita memperoleh tambahan perspektif yang membantu diri sendiri melihat titik frustrasi dari sudut pandang orang lain.

Membantu validasi (menguji ketepatan) persepsi terhadap realita.
Dengan sudut pandang sendiri, kita mungkin cenderung menggunakan ukuran yang idealistis menurut diri sendiri. Bila kita mengomunikasikan hal tersebut dengan seseorang yang tepat (yang memberikan simpati, suportif, dapat dipercaya, dan pendengar yang baik), kita tidak hanya mendapatkan persetujuan, tetapi juga informasi yang diperlukan untuk lebih memahami diri sendiri, yang kita perlukan agar memahami dunia secara lebih realistis.

Mengurangi tegangan dan stres.
Bila kita menghadapi ketegangan atau stres karena suatu hal, bila tidak diungkapkan akan berkembang menjadi eksplosif (mudah meledak). Sebaliknya, bila diungkapkan kepada orang lain, kita akan menemukan jalan keluar. Andaikan tidak mendapat jalan keluar, setidaknya lebih ringan karena kita merasa tidak sendirian. Hal ini justru dapat membuat kita menjadi lebih dekat dengan orang lain dan menambah rasa nyaman pada saat itu maupun dalam relasi selanjutnya.

Meringankan fisik.
Terdapat keterkaitan antara pikiran dengan sistem tubuh kita. Adanya pengaruh positif pada pikiran (akibat pengungkapan diri), berakibat pada fisik. Berbagi atau mengungkapkan diri dengan orang lain, membuat stres kita berkurang, kecemasan berkurang, dan meredakan juga detak jantung dan tekanan darah. Dengan kata lain, pengungkapan diri dapat berpengaruh positif terhadap kesehatan fisik, selain emosi.

Alur komunikasi yang lebih jelas.
Dengan menunjukkan keinginan untuk membuka diri terhadap orang lain, dan menghargai pengungkapan diri orang lain, berarti kita meningkatkan kemampuan untuk memahami sudut pandang atau perspektif yang berbeda. Dengan demikian, kita akan lebih percaya diri untuk mengklarifikasi niat-niat atau makna-makna dari orang lain. Adanya umpan balik lewat diskusi terbuka, kekaburan dalam komunikasi diminimalkan.

Mempererat hubungan.
Bila antarekan lebih saling mengenal satu sama lain, terjadi efek timbal balik: keterbukaan mengembangkan rasa senang yang semakin meningkatkan keterbukaan dan berakibat makin kuatnya rasa senang. Tanpa pengungkapan diri, tingkat keeratan hubungan dan kepercayaan berada pada level rendah. Dengan keterbukaan dihasilkan kepercayaan, dan dengan kepercayaan dihasilkan kerja sama.

Di dalam organisasi, kerja sama dan saling percaya ini menentukan inovasi yang sangat penting agar tetap survive dan mampu berkompetisi. Lebih dari itu, hasil riset menemukan bahwa bila antar rekan kerja semakin menyukai kerja sama, mereka lebih produktif dalam mengerjakan proyek atau dalam situasi tim.

Mau Langsing? Ini Rahasianya

Mendambakan bentuk tubuh lebih langsing di tahun ini? Simak 9 cara berikut ini dan jangan lupa disiplin melakukannya.
1. Kurangi karbohidrat
Tak perlu menghilangkan daftar makanan berkarbohidrat dari menu sehari-hari Anda. Tapi pilihlah yang kandungannya paling minim, seperti kentang dari nasi. Atau pasta yang terbuat dari kacang-kacangan bukan dari gandum.

2. Sup sebagai snack
Jadikan sup, terutama yang mengandung banyak sayuran, sebagai pengganti snack. Penelitian di Pennsylvania State University membuktikan, sup sayuran lebih ampuh mengurangi berat badan daripada low fat snack.

3. Bersahabat dengan lemak
Menurut ahli nutrisi, Fiona Kirk, menyantap lemak tak jenuh 20 menit sebelum makan membuat otak berpikir bahwa Anda sudah kenyang sehingga Anda tidak ingin makan banyak saat jam makan.

4. Semprot minyak
Saat memasak, jangan menuang minyak sayur. Sebaiknya semprotkan saja minyak ke dalam wajan menggunakan oil spray. Cara ini dapat mengurangi kandungan lemak pada masakan. Lebih baik lagi menggunakan olive oil daripada minyak sayur.

5. 24 hours detox
Mau detoks alami secara cepat? Coba cara yang disarankan Theresa Cheung dalam bukunya The Lemon Juice Diet. Minum empat gelas lemonade sehari, yaitu minuman yang terbuat dari 2 sendok teh air perasan jeruk, sejumput chayenne pepper (banyak dijual di supermarket), 300 ml air putih, dan 2 sendok teh sirup apel. Diminum 30 menit sebelum sarapan, 10 menit sebelum snack pagi, 10 menit sebelum snack sore, dan 10 menit sebelum makan malam. Kalau perlu, bawa minuman ini ke kantor.


6. Green food
Perbanyak menyantap makanan hijau alias sayur dan buah-buahan. Bahkan, minum pula jus yang terbuat dari sayuran. Makanan ini hanya mengandung maksimal 54 kalori per porsi.

7. Minum probiotik
Bakteri baik sangat dibutuhkan tubuh untuk meningkatkan imunitas tubuh. Maka itu, sebaiknya banyaklah mengonsumsi minuman probiotik yang dijual bebas. Kalau perlu, mengonsumsi pil probiotik yang dijual tanpa resep dokter.

8. Hindari pemanis buatan
Banyak orang menghindari gula dengan alasan diet. Untuk mengatasi kebutuhan akan rasa manis, gula diganti pemanis buatan. Padahal, menurut para ahli, minuman diet dan pemanis buatan justru akan membuat tubuh mendambakan gula asli. Maka itu, lebih baik menggunakan gula asli, tapi jumlahnya dikurangi.

9. Makan pepaya
Kandungan digistive enzymes (enzim pencerna makanan) buah yang satu ini lebih tinggi dibanding buah lain. Enzim ini membantu mengurangi perut kembung dan mengeluarkan lemak dari tubuh. Jadi mulailah perbanyak makan pepaya.

Sumber : www.kompas.com

07 Januari 2009

Memperbaiki Kesalahan

Nobody's perfect, termasuk dalam melakukan pekerjaannya. Kesalahan dalam bekerja, entah itu kehilangan arsip laporan, tak bisa memenuhi deadline, atau salah mengirim e-mail berisi curhatan pribadi kepada bos, bisa merusak profesionalisme kita.

Tapi, tak perlu panik berkepanjangan bila Anda baru saja membuat kesalahan. Simak tips dari Andrea Kay, penulis buku Work's a Bitch and Then You Make It Work, berikut ini:

Tarik napas
Begitu Anda sadar baru saja membuat suatu kesalahan, mundurlah sejenak dari situasi tersebut. Tarik napas dalam-dalam dan ambil break. "Rasa takut dan emosi bisa mempengaruhi tindakan dan memperburuk situasi," kata Kay.

Hadapi
Jangan berharap si bos tak mengetahui kesalahan yang Anda buat. Segeralah minta maaf dan sampaikan Anda akan menghindari kesalahan serupa di kemudian hari.

Cari solusi
Bila kesalahan yang terjadi berskala besar, seperti laporan budget yang salah, atau berdampak pada orang lain, galilah beberapa alternatif ide untuk mengoreksi kesalahan. Lalu, sampaikan lewat memo pada atasan atau sampaikan dalam rapat. Meski pada akhirnya atasan yang akan memegang kendali keputusan, paling tidak Anda sudah menunjukkan inisiatif dengan cara menawarkan solusi, daripada malah bersembunyi.


Maju Terus
"Cara terbaik untuk memperbaiki kesalahan adalah melanjutkannya dengan performa yang lebih baik," kata Kay. Kembalikan kepercayaan dari atasan dan rekan-rekan kerja dengan menunjukkan pada mereka hasil kerja yang memuaskan. Suka atau tidak, semua perhatian kini tertuju pada Anda, jadi gunakan kesempatan ini untuk menunjukkan kinerja terbaik Anda.

06 Januari 2009

Agar Tubuh Lebih Berenergi

Sumber : www.kompas.com

1. Ganti kopi dengan teh peppermint
Menurut Alan Hirsc, Direktur Neurological Smell & Taste Treatment and Research Foundation di Chicago, aroma kuat peppermint akan membuat Anda tersadar. Teh peppermint membuat Anda tetap berenergi, sementara kopi justru mengeringkan kelenjar ginjal yang mengakibatkan mudah lelah.

2. Makan teratur
Membiarkan perut kosong selama tiga jam dapat membuat kadar gula menurun drastis. Akibatnya, Anda akan mudah lelah, marah, dan kalap saat makan setelahnya. Vitamin B sangat penting untuk meningkatkan vitalitas. So, di sela-sela snack, konsumsi juga pisang, buah almond, low-fat yogurt, dan buah berry segar, yang mengandung vitamin B tinggi.

3. Alarm no, lighting yes
Penelitian dari University of Washington School of Medicine menunjukkan tidur dengan lampu terang akan membangkitkan energi, membangkitkan mood, dan produktivitas. Jangan gunakan alarm untuk membangunkan karena justru akan membuat Anda stres.

4. Perawatan tubuh alami
Seperti membalurkan krim lavender, peppermint, atau lemon pada punggung dan pergelangan kaki, itu akan meningkatkan energi dan memberi efek menenangkan.

5. Pijat
Sesekali dipijat akan melancarkan peredaran darah dan membuat tubuh lebih segar.

6. Bermain air
Berendam air hangat atau sauna juga akan membuat tubuh segar.


7. Doing nothing
Sediakan waktu istirahat penuh, tak perlu melakukan apa-apa, hanya untuk mengistirahatkan tubuh.

Letih dan Lesu

Anda pasti pernah merasakan tubuh yang sedang letih, lesu, dan tidak bertenaga. Padahal Anda sedang diburu pekerjaan yang deadline, tapi tubuh sepertinya tidak bisa untuk diajak kompromi, dan lebih parahnya lagi bila tubuh sama sekali kehabisan energi maka tidak hanya rasa pegal pada otot saja tapi juga tubuh sulit untuk digerakkan untuk memulai aktivitas.

Selain hal tersebut, tubuh yang sedang letih dan lesu bisa mengganggu konsentrasi dalam mengerjakan sesuatu dan lebih mudah marah pada hal yang sepele.

Tubuh yang sedang letih dan lesu biasanya karena tubuh kelelahan terlalu banyak melakukan aktivitas sehingga melupakan tubuh untuk beristirahat yang cukup sehingga hal tersebut dapat membuat tubuh menjadi kehabisan banyak energi, dan hal ini dapat memicu timbulnya stress dan membuat Anda merasa jenuh terhadap pekerjaan.

Tetapi jika tubuh mengalami rasa letih dan lesu dalam waktu yang lama, Anda perlu segera periksakan ke dokter karena ada beberapa penyakit yang menyebabkan tubuh menjadi letih dan lesu, yaitu :
1. Anemia. Hal ini paling sering ditemukan pada wanita yang sedang menstruasi, hamil ataupun yang sedang mengalami pendarahan. Sedangkan anemia pada anak-anak, sering muncul karena kekurangan zat besi pada masa pertumbuhan.
2. Infeksi. Atau serangan virus juga dapat membuat tubuh menjadi letih dan lesu, contohnya ketika tubuh terserang flu.
3. Depresi. Keadaan yang sedang tertekan, stress dan depresi sangat cepat timbulnya letih dan lesu.

4. Metabolisme Rendah. Jika keadaan tubuh mengalami metabolisme yang rendah membuat tubuh menjadi sukar untuk mengubah nutrisi menjadi energi.
5. Gejala penyakit kronis. Orang yang sedang mengalami penyakit kronis biasanya merasakan letih dan lesu meskipun waktu tidur mereka cukup dan tidak banyak melakukan aktivitas.

Untuk itu, Anda perlu mengatur pola makan yang benar. Tingkatkan konsumsi Magnesium. Makan makanan yang sehat dan seimbang dapat membantu tubuh untuk mendapatkan vitamin dan mineral yang dibutuhkan. Sayangnya godaan untuk memakan makanan yang tidak sehat sedemikian besar sehingga kemungkinan tubuh akan kekurangan mineral cukup besar khususnya magnesium.

Para ahli mengatakan, diperkirakan mineral diperlukan untuk lebih dari 300 reaksi biokimia yang terjadi di dalam tubuh termasuk memecah glukosa menjadi energi. Jadi bila jumlah mineral sedikit berkurang maka produksi energi juga akan ikut ikutan berkurang.

Beberapa penelitian menyebutkan, wanita yang kekurangan mineral magnesium memiliki detak jantung yang lebih cepat dan memerlukan lebih banyak oksigen untuk melakukan aktivitas fisik bila dibandingkan dengan wanita yang cukup mengkonsumsi mineral magnesium.

Untuk mengkonsumsi mineral magnesium, direkomendasikan antara 300 mg untuk perempuan dan 350 mg untuk laki laki. Makanan sumber magnesium antara lain; kacang kacangan, ikan dan sereal.

Selain itu, biasakan tubuh untuk melakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan karena menurut pandangan para ahli, hal ini akan meningkatkan tenaga untuk tubuh yang dapat dilakukan dengan mudah, tidak memerlukan peralatan khusus dan dapat dilakukan dimana saja.

Tidurlah yang cukup, karena tekanan yang terjadi pada otak menyebabkan tubuh kehilangan energy. Dengan tidur nyenyak akan membantu tubuh memulihkan energy yang telah terbuang dan juga mengembalikan kesegaran pada otak.

Sarapan dan jangan lupa telat untuk makan sebelum memulai pekerjaan, karena hal ini membuat mood yang lebih baik dan memiliki tubuh yang lebih bertenaga untuk melakukan aktivitas sepanjang hari.
Hindarkan stress dan kendalikan amarah, karena salah satu pemicu terbesar rasa letih dan lesu adalah stress yang membuat tubuh kelelahan baik secara fisik dan mental.

Untuk itu lakukanlah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi stress dan mengendalikan amarah antara lain dengan melakukan relaksasi setiap hari, berolahraga untuk membakar efek kimia dari stress dan marah, mendengarkan musik, membaca novel atau hanya bercakap cakap dengan teman dekat.

Hindarkan alkohol dan perbanyak minum air putih, karena tubuh yang kekurangan cairan akan menyebabkan dehidrasi sehingga membuat tubuh lelah dan lemah. Untuk membentuk energi, tubuh memerlukan air sehingga bila pemasukan air kurang maka energi yang terbentuk pun tidak optimal. Minum segelas air juga diperlukan untuk memulihkan energi setelah berolah raga karena saat olah raga tubuh mengeluarkan cairan yang berlebihan dalam bentuk keringat.

Hati-hati Ponsel Bisa Jadi Medium Bakteri Mematikan

Sumber: http://vibizlife.com

Ponsel sudah cukup lama dikhawatirkan jadi sarang bakteri. Kini, ketakutan itu terbukti dari sebuah hasil penelitian yang menyebutkan bahwa beberapa bakteri mematikan memang bisa tersebar lewat medium ponsel tersebut.

Dalam penelitian yang berlangsung di Skotlandia ini, koloni bakteri dikenali berkembang di ponsel para dokter di rumah sakit. Mayoritas bakteri yang ada memang tidaklah berbahaya.

Namun ada pula yang bisa berefek fatal, di antaranya Clostridium difficile (C diff) dan MRSA (Methicillin-resistant Staphylococcus aureus).

Dikutip detikinet dari Scotsman, Senin (5/1/2009), pada tahun 2007 lalu saja terdapat 6430 kasus infeksi Clostridium difficile di rumah sakit Skotlandia. Adapun kasus kematian yang berhubungan dengan MRSA mencapai ratusan dalam periode yang sama.

Bakteri mematikan itu tanpa disadari bisa terbawa via ponsel pasien atau para staff rumah sakit. Hasil penelitian tersebut diumumkan oleh peneliti kesehatan dari Western General Hospital di Skotlandia, Richard Brady.


Brady memaparkan, studi ini dilakukan terkait kian melonjaknya pemakaian ponsel oleh para staff rumah sakit. Namun masalahnya, belum ada panduan memadai tentang cara membersihkannya sehingga bebas dari bakteri.

Ponsel pun dinilai bisa jadi sarana transmisi infeksi berbahaya karena sering bersentuhan dengan tangan dan mulut pengguna. Terlebih bakteri yang ada dapat terus bertahan hidup jika ponsel tidak dibersihkan dengan seksama.

Penelitian dilakukan dalam bagian Scottish Infection Research Network dan dikerjakan bersama beberapa ilmuwan perguruan tinggi, misalnya dari Manchester Metropolitan University.

SILAHKAN DUKUNG BLOG INI

KE REKENING BCA 8855 1274 62 AN. ATENG