17 Januari 2012

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Kita sering mendengar istilah pemberdayaan masyarakat. Apa sebenarnya arti dari pemberdayaan masyarakat tersebut? Secara lugas dapat diartikan sebagai suatu proses yang membangun manusia atau masyarakat melalui pengembangan kemampuan masyarakat, perubahan perilaku masyarakat, dan pengorganisasian masyarakat. Dari definisi tersebut terlihat ada 3 tujuan utama dalam pemberdayaan masyarakat yaitu mengembangkan kemampuan masyarakat, mengubah perilaku masyarakat, dan mengorganisir diri masyarakat.

Kemampuan masyarakat yang dapat dikembangkan tentunya banyak sekali seperti kemampuan untuk berusaha, kemampuan untuk mencari informasi, kemampuan untuk mengelola kegiatan, kemampuan dalam pertanian dan masih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan atau permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.

Perilaku masyarakat yang perlu diubah tentunya perilaku yang merugikan masyarakat atau yang menghambat peningkatan kesejahteraan masyarakat. Contoh yang kita temui dimasyarakat seperti, anak tidak boleh sekolah, ibu hamil tidak boleh makan telor, yang membicarakan rencana pembangunan desa hanya kaum laki-laki saja, dan masih banyak lagi yang dapat kita temui dimasyarakat.

Pengorganisasian masyarakat dapat dijelaskan sebagai suatu upaya masyarakat untuk saling mengatur dalam mengelola kegiatan atau program yang mereka kembangkan. Disini masyarakat dapat membentuk panitia kerja, melakukan pembagian tugas, saling mengawasi, merencanakan kegiatan, dan lain-lain. Lembaga-lembaga adat yang sudah ada sebaiknya perlu dilibatkan karena lembaga inilah yang sudah mapan, tinggal meningkatkan kemampuannya saja.

MENGAPA MASYARAKAT PERLU DIBERDAYAKAN?
Pemberdayaan masyarakat muncul karena adanya suatu kondisi di masyarakat, dimana sosial ekonomi masyarakat yang rendah mengakibatkan mereka tidak mampu dan tidak tahu. Hal ini terjadi karena mereka tidak dapat menikmati pendidikan yang memadai. Ketidak-mampuan dan ketidak-tahuan masyarakat mengakibatkan produktivitas mereka rendah.

Hal ini dapat terjadi karena masyarakat tidak menguasai teknologi yang dapat membantu dan meringankan pekerjaan mereka. Terpaksa masyarakat menggunakan tehnik konvensional yang sudah mereka pelajari turun temurun dengan hasil yang minimal. Terlihat secara spintas masyarakat sudah puas dengan hasil mereka, tetapi kenyataan yang sebenarnya masyarakat tidak sadar bahwa mereka masih dapat melakukan hal-hal yang lebih baik dari saat ini.

Lingkaran masalah yang dihadapi oleh masyarakat tidak dapat diputuskan rantainya pada salah satu sisi saja. Akan tetapi seluruh masalah perlu diatasi. Untuk itu masyarakat sendirilah yang perlu dijadikan sebagai pemain utama dalam mengatasi masalah-masalah mereka.

BAGAIMANA CARANYA MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT?
Secara garis besar pemberdayaan masyarakat melalui: Pengembangan masyarakat, dan pengorganisasian masyarakat. Apa yang dikembangkan dari masyarakat yaitu potensi atau kemampuannya dan sikap hidupnya. Kemampuan masyarakat dapat meliputi antara lain kemampuan untuk bertani, berternak, melakukan wirausaha, atau ketrampilan-ketrampilan membuat home industri; dan masih banyak lagi kemampuan dan ketrampilan masyarakat yang dapat dikembangkan.

Bagaimana caranya mengembangkan kemampuan dan ketrampilan masyarakat, dapat dilakukan dengan berbagai cara. Contoh dengan mengadakan pelatihan atau mengikutkan masyarakat pada pelatihan-pelatihan pengembangan kemampuan dan ketrampilan yang dibutuhkan. Dapat juga dengan mengajak masyarakat mengunjungi kegiatan ditempat lain dengan maksud supaya masyarakat dapat melihat sekaligus belajar, kegiatan ini sering disebut dengan istilah studi banding. Dapat juga dengan menyediakan buku-buku bacaan yang sekiranya sesuai dengan kebutuhan atau peminatan masyarakat. Masih banyak bentuk lainnya yang bisa diupayakan.

Sikap hidup yang perlu diubah tentunya sikap hidup yang merugikan atau menghambat peningkatan kesejahteraan hidup. Merubah sikap bukan pekerjaan mudah. Mengapa karena masyarakat sudah bertahun-tahun bahkan puluhan tahun sudah melakukan hal itu. Untuk itu memerlukan waktu yang cukup lama untuk melakukan perubahan sikap. Caranya adalah dengan memberikan penyadaran bahwa apa yang mereka lakukan selama ini merugikan mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan banyak informasi dengan menggunakan berbagai media, seperti buku-buku bacaan, mengajak untuk melihat tempat lain, menyetel film penerangan, dan masih banya cara lain.

Pada pengorganisasian masyarakat, kuncinya adalah menempatkan masyarakat sebagai pelakunya. Untuk itu masyarakat perlu diajak mulai dari perencanaan kegiatan, pelaksanaan, sampai pemeliharaan dan pelestarian. Pelibatan masyarakat sejak awal kegiatan memungkinkan masyarakat memiliki kesempatan belajar lebih banyak. Pada awal-awal kegiatan mungkin pendamping sebagai pendamping akan lebih banyak memberikan informasi atau penjelasan bahkan memberikan contoh langsung. Pada tahap ini masyarakat lebih banyak belajar namun pada tahap-tahap berikutnya pendamping harus mulai memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mencoba melakukan sendiri hingga mampu atau bisa. Jika hal ini terjadi maka dikemudian hari pada saat pendamping meninggalkan masyarakat tersebut, masyarakat sudah mampu untuk melakukannya sendiri atau mandiri.

PRINSIP-PRINSIP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Ada beberapa prinsip dasar untuk mewujudkan masyarakat yang berdaya atau mandiri. Penyadaran
Untuk dapat maju atau melakukan sesuatu, orang harus dibangunkan dari tidurnya. Demikian masyarakat juga harus dibangunkan dari “tidur” keterbelakangannya, dari kehidupannya sehari-hari yang tidak memikirkan Masa depannya. Orang yang pikirannya tertidur merasa tidak mempunyai masalah, karena mereka tidak memiliki aspirasi dan tujuan-tujuan yang harus diperjuangkan.

Penyadaran berarti bahwa masyarakat secara keseluruhan menjadi sadar bahwa mereka mempunyai tujuan-tujuan dan masalah-masalah. Masyarakat yang sadar juga mulai menemukan peluang-peluang dan memanfaatkannya, menemukan sumberdaya-sumberdaya yang ada ditempat itu yang barangkali sampai saat ini tak pernah dipikirkan orang.

Masyarakat yang sadar menjadi semakin tajam dalam mengetahui apa yang sedang terjadi baik di dalam maupun diluar masyarakatnya. Masyarakat menjadi mampu merumuskan kebutuhan-kebutuhan dan aspirasinya.

Pelatihan
Pendidikan disini bukan hanya belajar membaca, menulis dan berhitung, tetapi juga meningkatkan ketrampilan-ketrampilan bertani, ekonomi kerumah-tanggaan, industri dan cara menggunakan pupuk. Juga belajar dari sumber-sumber yang dapat diperoleh untuk mengetahui bagaimana memakai jasa bank, bagaimana membuka rekening dan memperoleh pinjaman. Belajar tidak hanya dapat dilakukan melalui sekolah, tapi juga melalui pertemuan-pertemuan informal dan diskusi-diskusi kelompok tempat mereka membicarakan masalah-masalah mereka.

Melalui pendidikan, kesadaran masyarakat akan terus berkembang. Perlu ditekankan bahwa setiap orang dalam masyarakat harus mendapatkan pendidikan, termasuk orangtua dan kaum wanita. Ide besar yang terkandung dibalik pendidikan kaum miskin adalah bahwa pengetahuan menganggarkan kekuatan.

Pengorganisasian
Agar menjadi kuat dan dapat menentukan nasibnya sendiri, suatu masyarakat tidak cukup hanya disadarkan dan dilatih ketrampilan, tapi juga harus diorganisir. Organisasi berarti bahwa segala hal dikerjakan dengan cara yang teratur, ada pembagian tugas diantara individu-individu yang akan bertanggungjawab terhadap pelaksanaan tugas masing-masing dan ada kepemimpinan yang tidak hanya terdiri dari beberapa gelintir orang tapi kepemimpinan diberbagai tingkatan.

Masyarakat tidak mungkin diorganisir tanpa pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan secara rutin untuk mengambil keputusan-keputusan dan melihat apakah keputusan-keputusan tersebut dilaksanakan. Wakil-wakil dari semua kelompok harus berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan. Selain pertemuan-pertemuan rutin, catatlah keputusan-keputusan yang telah diambil. Notulen itu akan dibacakan dalam pertemuan berikutnya untuk mengetahui apakah orang-orang yang bertanggungjawab terhadap keputusan tersebut sudah melaksanakan tugasnya atau belum.

Tugas-tugas harus dibagikan pada berbagai kelompok, termasuk kaum muda, kaum wanita, dan orangtua. Pembukuan yang sehat juga sangat penting. Semua orang harus mengetahui penggunaan uang dan berapa sisanya. Pembukuan harus dikontrol secara rutin misalnya setiap bulan untuk menghindari adanya penyelewengan.

Pengembangan kekuatan
Kekuasaan berarti kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Bila dalam suatu masyarakat tidak ada penyadaran, latihan atau organisasi, orang-orangnya akan merasa tak berdaya dan tak berkekuatan. Mereka berkata “kami tidak bisa, kami tidak punya kekuatan”.

Pada saat masyarakat merasa memiliki potensi atau kekuatan, mereka tidak akan mengatakan lagi, “kami tidak bisa”, tetapi mereka akan berkata “kami mampu!”. Masyarakat menjadi percaya diri. Nasib mereka berada di tangan mereka sendiri. Pada kondisi seperti ini bantuan yang bersifat fisik, uang, teknologi dsb. Hanya sebagai sarana perubahan sikap.

Bila masyarakat mempunyai kekuatan, setengah perjuangan untuk pembangunan sudah dimenangkan. Tetapi perlu ditekankan kekuatan itu benar-benar dari masyarakat bukan dari satu atau dua orang pemimpin saja. Kekuatan masyarakat harus mengontrol kekuasaan para pemimpin.

Membangun Dinamika
Dinamika orang miskin berarti bahwa masyarakat itu sendiri yang memutuskan dan melaksanakan program-programnya sesuai dengan rencana yang sudah digariskan dan diputuskan sendiri. Dalam konteks ini keputusan-keputusan sedapat mungkin harus diambil di dalam masyarakat sendiri, bukan diluar masyarakat tersebut.

Lebih jauh lagi,keputusan-keputusan harus diambil dari dalam masyarakar sendiri. Semakin berkurangnya kontrol dari masyarakat terhadap keputusan-keputusan itu, semakin besarlah bahaya bahwa orang-orang tidak mengetahui keputusan-keputusan tersebut atau bahkan keputusan-keputusan itu keliru. Hal prinsip bahwa keputusan harus diambil sedekat mungkin dengan tempat pelaksanaan atau sasaran.

09 Januari 2012

Manfaatkan Waktu Yang Efektif

Diawal tahun ini saatnya bagi kita untuk berbenah diri, agar penggunaan waktu kita lebih produktif lagi. Memang banyak hal di luar kuasa kita. Namun BANYAK hal juga terjadi atas kuasa kita. Pada dasarnya dalam kehidupan akan selalu ada 2 kemungkinan: hal yang di luar kuasa kita dan hal yang merupakan kuasa kita. Semakin jauh seseorang meningkatkan kualitas dalam dirinya, semakin banyak kemampuannya untuk bertindak dalam menghadapi suatu keadaan. Mari kita bahas, APA sih aspek yang harus kita mengerti terlebih dahulu supaya kita BISA melakukan tindakan untuk mencegah hobby terlambat atau ngaret dalam memenuhi sebuah janji ?

1. Mempunyai kemauan untuk mengetahui apa yang menyebabkan diri kita terlambat
Hey jangan-jangan selama ini memang kita cuek-cuek saja dan memang tidak ada kemauan untuk mengetahui apa yang menyebabkan diri kita terlambat. Kalau sudah tidak ada kesadaran dan kemauan untuk bisa memenuhi janji tepat waktu ya gak heran kalau kita memang gak punya kemauan untuk mengetahui apa yang membuat diri kita terlambat.

Tapi, jika diri kita memang ada kemauan untuk tepat waktu, dan ada kemauan untuk mengetahui apa yang menyebabkan diri kita terlambat atau ngaret, kita bisa mulai melakukan tindakan, dengan evaluasi dan introspeksi.

2. Meningkatkan kesadaran tentang rentang waktu dan kemampuan mengatur waktu
Pernah ketemu orang yang bilang akan sampai di tempat Anda 5 menit lagi tapi baru sampai 20 menit kemudian? Atau pernahkah Anda janji ke sahabat Anda akan bertemu 5 menit lagi tapi ternyata baru bertemu 25 menit kemudian? Jangan-jangan, ternyata Anda memang tidak sadar bedanya 5 menit dan 25 menit! Atau jangan-jangan orang yang pernah janji ketemu Anda dalam waktu 5 menit, tidak bisa membedakan antara 5 menit dan 25 menit.

Kadang kita punya hobi menyangkal. Yang ada di kepala kita, kita BERHARAP bahwa hal tersebut bisa dilakukan dalam 5 menit. Harapan tersebut begitu besarnya hingga kita tidak merasakan yang kita sebut 5 menit itu ternyata 25 menit. Sounds familiar? Ini terjadi seringkali kepada siapapun.

Percobaan 1: Coba tanyakan kepada diri Anda, berapa lama Anda mandi di pagi hari. Catat di sebuah kertas. Misalnya 5 menit. Lalu saat Anda mau mandi lihat jam Anda, ingatlah jam berapa Anda mulai mandi. Lalu saat Anda selesai mandi, lihat jam Anda, dan hitung jarak waktu dari mulai saat Anda mulai mandi hingga selesai. Lihatlah kembali kertas yang tadi Anda tulis, apakah lama waktunya yang Anda perkirakan sama dengan lama waktu mandi yang Anda baru lakukan?


Mulai sekarang, latihlah kesadaran akan lamanya waktu seperti contoh di atas, dan kenalilah detail dari apa yang Anda kerjakan. Dengan SADAR akan berapa lamanya waktu berjalan, ini akan memperkuat kemampuan Anda untuk mengatur jadwal Anda. Manajemen waktu.

3. Meningkatkan pengetahuan tentang aktivitas yang dijalankan
Seringkali kita ternyata terlalu menyederhanakan proses kegiatan. Misalnya dari rumah ke kantor. Kita suka berpikir dari rumah masuk mobil lalu seperti naik mesin waktu tiba-tiba kita sudah di tempat kerja.

Pada-hal sebetulnya ada urutannya secara kronologis
- Mempersiapkan barang yang akan dibawa ke kantor
- Sarapan
- Memakai sepatu
- Menuju garasi, memanaskan mobil
- Keluar pagar harus menutup pagar terlebih dahulu
- Di jalan harus beli bensin dulu
- Masuk pagar gedung kantor harus mencari parkir terlebih dahulu
- Dari parkiran harus jalan menuju lift
- Di depan lift harus menunggu dahulu

Nah, kita sering melupakan detail-detail seperti ini. Kan kita gak sekonyong-konyongnya dari mobil di garasi lalu sudah tiba-tiba duduk di ruang kantor kita kan?
Begitu pula dengan semua aktivitas kita lainnya, pada semua perkerjaan kita, pada dasarnya semua terjadi dari rangkaian beberapa kegiatan . Semakin kita mengenal detail dari kegiatan yang diperlukan untuk menuju suatu titik kegiatan lainnya, semakin cerdas kita bisa mengatur waktu untuk tepat waktu memenuhi sebuah jadwal.

4. Mengerti skala prioritas
Keterampilan dalam menyusun prioritas kegiatan atau tugas-tugas kita sangat mempengaruhi seseorang dalam mengatur waktunya. Butuh pengertian dan kesadaran tentang seberapa besar pentingnya dan seperti apa situasi dari setiap tugas atau kegiatan kita, dalam mengetahui dalam urutan prioritas nomor berapa kita meletakan sebuah kegiatan atau tugas.

5. Mempunyai rencana alternatif atau cadangan
Mempunyai rencana alternatif atau cadangan bisa menyelamatkan diri kita dari keterlambatan. Misalnya kita ada jadwal meeting sementara waktu sudah mepet, namun di jalan kita berencana mengisi bensin. Saat mendekati POM bensin, ternyata antriannya panjang. Jalan alternatif yang bisa dilakukan adalah dengan mengisi bensin setelah meeting saat kembali ke kantor. Jadi kita tetap hadir meeting tepat waktu, namun tetap bisa memenuhi kebutuhan isi bensin kita setelahnya.

Hal ini adalah contoh sederhana. Point yang ingin disampaikan disini adalah kemampuan kita mengolah dan memproses berbagai solusi alternatif dalam menghadapi sebuah situasi, membuat kemampuan kita untuk mengatur waktu semakin kuat.

6. Kemampuan menghargai diri sendiri dan orang lain
Kembali lagi yang menjadi dasar yaitu kesadaran kita dalam menghargai diri sendiri. Bagaimana kita memperlakukan waktu berkaitan dengan bagaimana kita menyikapi diri sendiri. Demikian juga bagaimana kita menyikapi diri sendiri akan memberikan impact terhadap bagaimana kita menyikapi orang lain. Bagaimana kita menghargai waktu orang lain, jadi berkaitan dengan bagaimana kita menghargai waktu diri kita. Kita tentu tidak suka jika seseorang ngaret dengan janjinya terhadap kita, demikian juga orang lain tidak suka jika kita ngaret saat berjanji dengan kita. Pengertian bahwa jika satu hal terlambat bisa berkelanjutan kepada keterlambatan-keterlambatan lainnya, itu berlaku pada diri kita maupun kepada orang lain.

Kemampuan kita untuk mengerti tentang kehidupan berkaitan erat dengan konsep kita memandang waktu. Kemampuan bangsa kita untuk maju, berkaitan dengan konsep masyarakat dalam memberlakukan waktu.

Keterlambatan mencegah terjadinya kesuksesan. Keterlambatan mencegah pertumbuhan. Keterlambatan bisa membuat kita kehilangan kesempatan untuk maju. Keterlambatan, bisa merugikan sejumlah investasi, kerja, dan tenaga yang sudah dikeluarkan untuk sebuah proyek atau sebuah tugas, sekecil apapun itu.

Waktu itu berharga. Seberapa berharga waktu bagi seseorang, bergantung dari bagaimana seseorang menghargai kehidupan. Apakah kita sudah menjadi bangsa yang berbudaya menghargai waktu?

Bagaimana seseorang menyikapi waktu adalah bagaimana seseorang menyikapi dirinya dan hidupnya. Bagaimana masyarakat menyikapi waktu adalah bagaimana masyarakat menyikapi diri serta kehidupan masyarakat tersebut. Bagaimana sebuah bangsa menyikapi waktu adalah bagaimana bangsa tersebut menyikapi kehidupan dalam bangsa tersebut.

SILAHKAN DUKUNG BLOG INI

KE REKENING BCA 8855 1274 62 AN. ATENG