Trading Forex seperti yang kita lakukan sekarang,
memberikan potensi profit yang sangat besar namun juga perlu di ingat potensi
loss dan bangkrut pun juga tidak kecil. Setelah beberapa lama mengamati perkembangan
trading saya dan beberapa orang temen, saya menyimpulkan beberapa tahapan
trader. Mohon koreksi jika ada kesalahan.
Pemula
Tahap ini adalah seseorang dimana dia baru mengenal betul
apa itu forex, bahkan istilah forex sendiri mungkin dia baru tahu. Ada seorang temen
yang pernah bercerita, dia sendiri kepanjangan dari forex atau valas dia tidak tahu,
tapi dengan nekadnya memasuki dunia yang disebut forex.
Pada tahap ini pula
pemula dihadapkan pada beginner luck yang membuat dia merasa bahwa forex inilah
dunia yang dia cari sebenarnya, tentunya sebelum dia mengalami banyak loss.
Dalam tahap ini pula banyak pemula yang memutuskan untuk tidak meneruskan
kegiatan tradingnya, karena dia menganggap dirinya tidak mampu, padahal belajar
pun dia belum. Hanya berdasarkan tebak2an price naik atau turun.
Pemula Yang Mulai Sombong
Pemula Yang Mulai Sombong
Tahap ini adalah tahap dimana pemula yang mendapat
beginner luck meneruskan cita-citanya mengejar profit yang dalam bayangannya
sangat mudah. Pada hal dalam arti yang sebenernya dia belum mengerti betul bagaimana
market itu bergerak, kenapa market itu naik atau turun dan sebagainya.
Namun karena beginner luck itu tadi, dia merasakan profit yang mungkin tidak dirasakan oleh pemula yang lain. Bahkan dalam 1 bulan dia tidak pernah loss. Dia merasa bahwa analisanya selalu benar, maka keluarlah sifat sombongnya. Dia merasa bahwa master senior pun bukan apa2 dibandingkan dengan dirinya. Dia mulai memberikan advis2 yang sebenernya hanya menebak, dan paling banter hanya mengikuti signal orang kepada yang dia nilai sebagai pemula, dan menganggap dirinya master.
Loss Trader
Tahap ini adalah tahap lanjutan dari pemula yang mulai sombong tadi, lambat laun karena sombongnya, biasanya dia trading dengan margin yang sudah tidak rasional dan dia merasa pasti berhasil, karena selama ini memang begitu. Apa yang didapat ? meminjam istilah temen2 MV...wuuuuuuuuuuuzz zzzzzz, minus seabreg, bertumpuk2 dan dalam jumlah yang besar. Jadilah dia trader yang miskin hanya dalam sehari, dua hari bahkan dalam 1 jam. Menangislah dia, meratapi loss yang sedemikian besar, dengan keuntungan yang barangkali belum pernah diambil, modalnya ikut kebawa loss. Tetapi dengan sombongnya dia berkata kepada temennya seolah masih seorang master bahwa dia profit dalam jumlah yang besar. Kasihan sekali orang seperti ini.
Transition Trader
Setelah mengalami loss yang sedemikian dahsyat, dia mulai
menghilang dari peredaran, karena bayar koneksi internet aja gak mampu. Tetapi
yang menghilang dari peredaran itu sebabnya macam-macam. Karena males chat di
MV yang kebanyakan ngelanturnya dan karena kesibukan trading di broker
lain yang lebih menguntungkan.
Dari loss yang besar ini memberikan pengertian kepada
trader, bahwa trading itu bukan sesuatu yang membuat kita bisa kaya secara tiba2,
kalo membuat kita miskin secara tiba2 itu bisa pasti. Dia mulai mencari banyak
sumber2 ilmu, baca2, pokoknya mengundurkan diri dari dunia persilatan terlebih
dahulu. Trader pada tahap ini memiliki ketakutan yang luar biasa untuk masuk
market. Mereka dalam tahap mencari jati diri kembali, mencoba menemukan
strategi yang paling tepat buat dirinya. Sampai akhirnya dia menemukan kembali
gaya trading yang dia punyai. Cerita seperti ini dapat dicontohkan beberapa
member ini mulai mencoba teknik trading yang ada dan berhasil, misalnya aja mencoba
berbagai indicator, dsb. Tapi orang yang telah berhasil melewati tahap ini
harus kita acungi jempol, karena tahap inilah yang menurut saya paling sulit.
Profitable Trader
Sebenernya tidak pantas kalo kita sebut master trader,
tapi itulah kenyataannya. Mengutip kembali kata-kata seorang temen, bahwa profitable
trader enggak harus disebut master. Tahap inilah sebenernya seorang trader
sejati, dimana dia mampu bertahan dalam berbagai macam cobaan dalam trading.
Dia gak butuh disebut master, dia gak butuh terlalu nampang dimana2, tapi dia
menjadi trader yang bener-benar profitable. Hanya sebagian kecil dari kita yang
sudah sampai pada tahap ini. Mungkin juga yang belom nyampe itu saya.
Ketenangan emosi, disiplin, dan menerapkan money management yang baik. Dia bisa mengambil keputusan yang cepat dalam trading, dan lambat untuk kembali menarik keputusannya itu.
Ketenangan emosi, disiplin, dan menerapkan money management yang baik. Dia bisa mengambil keputusan yang cepat dalam trading, dan lambat untuk kembali menarik keputusannya itu.
ADA PADA TAHAP MANAKAH KITA ?
Semoga tidak ada yang tersinggung, karena memang
demikianlah keadaannya.