01 Desember 2012

Pemberdayaan Pelaku Di Komunitas

Sebagai Upaya Optimalisasi dan Efektifitas Program Pemberdayaan Masyarakat.

Berbagai macam atau jenis program Pemberdayaan Masyarakat, baik itu Pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM). Semuanya itu bertujuan mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan serta penanggulangan kerusakan lingkungan hidup.

Pendekatan multi disiplin yang berdimensi pemberdayaan yang tepat harus memadukan aspek-aspek penyadaran, peningkatan kapasitas dan pendaya-gunaan kearifan local dan sumber daya yang ada dengan melakukan berbagai penguatan terhadap pelaku dan masyarakat itu sendiri.

Meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat sangat diperlukan, baik itu masyarakat miskin dan kelompok perempuan agar mampu dalam hal pengambilan keputusan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian program pembangunan yang ada. Semua itu tidak terlepas dari upaya pendampingan yang terus menerus, baik itu ditingkat pelaku program maupun masyarakat itu sendiri.

Kondisi geografis di suatu wilayah yang jauh dari pusat kecamatan dan sarana transportasi yang sulit dan belum tersedia serta rusak parah ketika musim penghujan, kadang kala bisa mengakibatkan terkendalanya beberapa program yang sudah direncanakan sebelumnya. Oleh sebab itu, perlunya perpanjangan tangan ditingkat komunitas agar agenda atau jadwal yang sudah ada bisa diinformasikan dimasyarakat. Bila perlu pelaku yang ada bisa memfasilitasi pertemuan yang ada dikomunitasnya.

Ada beberapa pelaku ditingkat desa bisa diberdayakan, diantaranya: Kepala Desa, BPD, KPMD, Kepada Dusun dan Tokoh Masyarakat yang mempunyai kemauan untuk belajar dan memberdayakan masyarakatnya. Ketika bersentuhan dengan lembaga desa maka pelaku yang perlu dilibatkan adalah Kader pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD).

KPMD adalah bagian dari apartur desa yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, bertugas membantu kepala desa dalam hal pemberdayaan masyarakat desa. Sehingga, apabila ada pertemuan ditingkat desa terlebih dahulu yang diberitahu adalah KPMD kemudian kepala desa. Tugas pelaku yang ada di Desa atau KPMD adalah berkoodinasi aparatur desa dan membantu memfasilitasi pertemuan yang ada ditingkat komunitas atau desa. Untuk itu perlunya peningkatan kapasitas kepada KPMD, baik itu melalui pelatihan Tematik dan Rapat Koordinasi (rakor). Sehingga pemahaman KPMD semakin lebih baik terhadap program pemberdayaan yang ada dan kemampuan memfasilitasi masyarakat semakin lebih baik.

Kemudian, untuk menambah semangat pelaku yang ada di tingkat desa perlunya dukungan biaya transportasi, walapun jumlahnya tidak tidak seberapa. Namun dapat memotivasi pelaku yang ada, sehingga proses fasilitasi masyarakat dapat berjalan dengan baik lancar. Diharapkan kedepan pemberdayaan pelaku di tingkat desa semakin lebih baik, sehingga proses partisipasi dan proses pemberdayaan masyarakat semakin lebih baik.

Sekian dulu ya…. Semoga bermanfaat Terima kasih

27 Oktober 2012

MENINGKATKAN KERJA OTAK

Otak dapat berfungsi dengan baik jika kondisinya fit dengan terus dilatih. Anda bisa melakukan fitnes otak dengan berbagai kegiatan sederhana ini.
1. Melatih Peripherial Vision.
Tantang diri Anda untuk melihat dengan peripherial vision, yakni pandangan atau penglihatan yang mampu mengenali situasi di sekeliling/samping. Kemampuan ini sering disebut juga penglihatan luas, yakni mampu melihat berbagai hal yang berada jauh dari titik fokus penglihatan. Kemampuan ini harus dilatih dengan cara yang benar dan efektif, tidak bisa sembarangan. Penelitian menunjukkan seseorang yang terbiasa melatih peripherial vision, memiliki performa otak lebih tinggi. Para pengendara jarak jauh yang terbiasa melatih pandangan luasnya ini lebih terjaga saat menyetir dan kecil kemungkinannya mengalami kecelakaan.

2. Menghapal Lagu.
Melatih kebiasaan mendengar dengan teliti akan berdampak baik pada kemampuan memahami sesuatu, berpikir dan mengingat. Anda bisa melatihnya dengan menghapal sebuah lagu, karena kegiatan ini membutuhkan fokus dan memori yang selalu aktif. Cara sederhana yang menyenangkan ini dapat meningkatkan performa memori Anda.

3. Belajar Instrumen Baru.
Cobalah memainkan instrumen musik yang belum pernah Anda sentuh sebelumnya. Memainkan instrumen baru membuat Anda belajar, dan proses ini membantu melatih berbagai fungsi otak, seperti mendengar, kontrol terhadap gerakan, dan menerjemahkan not menjadi musik (gerakan atau suara).

4. Jangan Kecanduan Dengan Teka-Teki Silang.
Mengisi teka teki silang bisa saja melatih otak Anda, namun jika Anda terlalu sering melakukannya bahkan nyaris kecanduan, ini justru menurunkan kemampuan kognitif.

5. Berlatih Dengan Bola.
Anda bisa melatih otak dengan cara sederhana, melempar bola ke udara da menangkapnya. Orang yang menguasai teknik permainan ini memiliki visual yang baik, kordinasi serta respons tangan dan mata yang baik, sebagai dampak dari otak yang bekerja dengan baik.

6. Belajar Menggunakan Tangan Yang Lain.
Jika dalam kegiatan sehari-hari Anda menggunakan tangan kanan, maka latihlah tangan kiri Anda lebih sering. Begitu pun sebaliknya. Melatih tangan yang jarang digunakan akan mendorong kerja otak lebih baik lagi.

7. Jalan di permukaan yang tak rata.
Saat jalan kaki pilih permukaan yang tidak rata. Mungkin akan tidak nyaman bagi Anda, namun cara ini bisa meningkatkan sistem vestibular di bagian dalam telinga, yang punya peran penting terhadap keseimbangan.

8. Bermain puzzle.
Kebiasaan membongkar pasang dalam permainan puzzle membantu otak Anda untuk selalu tetap fit.

9. Kembali menjadi anak-anak.
Berperilaku lah seperti anak-anak dengan memberikan perhatian terhadap berbagai benda di sekitar Anda. Seperti anak-anak yang sedang belajar hal baru, ia akan mencari tahu setiap detil dari benda yang baru dikenalnya. Cara ini akan membantu melatih otak Anda.

Ketika Anda berhenti belajar, otak pun berhenti berkembang. Mudah-mudahan kreatifitas Anda selalu berkembang, seiring otak Anda selalu diasah...

06 September 2012

KEPRIBADIAN SEORANG PEMENANG

"Jadilah tukang sapu jalanan, layaknya Michael Angelo melukis atau Shakespeare menulis puisi. Sehingga segenap penghuni bumi akan tertegun lalu berujar, Wahai inilah tukang sapu jalan yang melakukan tugasnya dengan baik." (Martin Luther King Jr)


Siapakah Pemenang?
Semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi seorang bintang dan mencetak prestasi yang sangat luar biasa dalam kehidupannya. Namun tidak semua orang memiliki mental seorang bintang, sehingga hanya sedikit yang mampu mewujudkan mimpinya menjadi kenyataan. Untuk menjadi seorang yang sukses tidak perlu menunggu punya gelar yang panjang, tidak perlu harus memiliki jabatan yang tinggi di sebuah perusahaan ataupun sebuah Instansi. Mulailah dari sekarang juga!.

Bersungguh-sungguhlah dalam melakukan sesuatu termasuk aktivitas yang sederhana sekalipun, dan cetaklah rekor pribadi anda setiap harinya. Seorang bintang tidak dilahirkan begitu saja, namun terbentuk dari rangkaian peristiwa dan situasi yang membuatnya menjadi besar. Pemenang adalah mereka yang mampu bertahan dari situasi yang sulit, kondisi yang rumit dan mampu bersabar untuk melewati rintangan yang dapat menghalangi cita-cita mereka. Sementara kebanyakan orang memiliki karakter yang terbiasa menghindari sebuah masalah dan mengeluh dengan keterbatasan yang ada.

Beberapa tips sederhana berikut ini semoga mampu menghantarkan kita menuju kesuksesan. Tips tersebut adalah:
1. Tentukan target dan Tujuan Dalam Hidup
Bermimpi… bermimpi… dan bermimpilah!! Karena mimpilah yang akan membuat kita menjadi seorang yang besar, mimpilah yang membuat seorang yang pengecut berani melangkah dan mimpilah yang akan membuat semangat kita terbakar untuk menggapai cita-cita kita. Beda antara seorang pemenang dengan pecundang adalah, seorang pemenang akan membuat dan menciptakan mimpi mereka dalam keadaan yang sadar, mereka mencoba mengkalkulasikan potensi mereka, potensi yang ada dilingkungan dan mensinergikannya serta mencoba mewujudkannya dengan kerja keras. Sedangkan seorang pecundang hanya sibuk untuk berhayal, berandai-andai dan terbuai dengan angan-angan yang hampa tanpa berusaha untuk mencapainya.

Berikut ini beberapa alasan, kenapa kita harus punya tujuan dalam hidup.
a. Tujuan akan membantu anda menggapai apapun yang anda inginkan
b. Tujuan akan memperluas zona kenyamanan
c. Tujuan akan meningkatkan kepercayaan diri seseorang
d. Tujuan membantu anda mengandalkan diri sendiri
e. Tujuan mendorong anda meyakini setiap keputusan yang dibuat
f. Tujuan akan membantu merubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin
g. Tujuan membuktikan kalau anda mampu membuat sebuah perubahan
h. Tujuan memperbaiki pandangan anda terhadap kehidupan

2. Kenali bakat dan potensi yang ada dalam diri kita
Antara manusia yang satu dengan yang lainnya memiliki sebuah perbedaan. Masing-masing kita memiliki kekhasan dalam hidup. Dalam diri kita terdapat keistimewaan yang tidak dimiliki oleh orang lain, begitu pun sebaliknya orang lain memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh kita. Tugas kita saat ini adalah mencari potensi dan keunggulan pada diri kita, kemudian mengasah potensi tersebut dan menggunakannya untuk menciptakan prestasi-prestasi yang luar biasa dalam kehidupan kita. Jangan pernah iri dengan berbagai kelebihan dan keunggulan yang dimiliki oleh orang lain, serta meratapi kekurangan yang ada pada diri anda sendiri. Tetapi lihatlah satu keunggulan yang anda miliki, setelah itu asah dan pertajam kelebihan tersebut dan buatlah karya besar dari potensi yang anda miliki tersebut.

Tidak ada seorang manusiapun yang memiliki seribu kelebihan tanpa adanya satu kekurangan. Begitupun sebaliknya tidak ada seorang manusiapun yang memiliki seribu kekurangan tanpa adanya satu kelebihan Tidak ada manusia yang sempurna, semua manusia pasti memiliki kekurangan. Dan sebaliknya kendatipun banyak kekurangan dalam hidupnya, setiap manusia pasti memiliki keunggulan. Pemenang adalah orang yang mampu melihat keunggulan pada dirinya, dan memanfaatkan keunggulan tersebut secara maksimal.

3. Pantang menyerah
Semakin tinggi kita menaiki sebuah pohon, maka semakin tinggi pula angin yang akan menerpanya. Kaidah ini juga berlaku dalam kehidupan kita bahwa semakin besar mimpi yang ingin kita gapai maka rintangan yang harus dilaui pun semakin banyak dan tantangan yang harus ditaklukan pun semakin berat. Namun seorang pemenang adalah orang yang senantiasa percaya pada cita-citanya, pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa, dan mensiasati keterbatasan yang ada untuk menaklukkan rintangan yang menghadangnya. Jatuh belum berarti gagal, tetapi patah semangat adalah fatal pengarang tidak dikenal.

Tidak berhasil menyelesaikan suatu permasalahan tidak membuat seseorang dikatakan gagal karena orang yang tidak berhasil untuk pertama kali bisa mencoba lagi untuk kedua kalinya, dan orang yang gagal kedua kali bisa mencoba lagi untuk ketiga kali, sampai ia berhasil. Tetapi patah semangat yang muncul karena tidak berhasil menyelesaikan suatu permasalahan bisa membuat seseorang hancur.

4. Berani Gagal.
Kegagalan dan kesuksesan adalah dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Orang yang ingin sukses dalam kehidupannya harus tahu ada saat-saat gagal yang harus dilalui dalam hidup. Yang penting bukan hanya sekedar mencari jalan menuju kesuksesan, tetapi juga mengerti apa penyebab yang menyebabkan kegagalan tersebut. Bukan hanya sekedar meratapi mengapa ini terjadi, tapi mengambil manfaat dan pelajaran adari apa yang sudah terjadi.

Kegagalan adalah hal yang wajar dalam kehidupan, dengan kegagalan seseorang akan menjadi lebih kuat. Dengan kegagalan pula seseorang bias mengambil pelajaran dan hikmah dari peristiwa tersebut dan tidak akan diulang kelak. Tidak penting berapa kali anda jatuh, yang terpenting adalah apakah anda bias bangkit kembali setelah kejatuhan tersebut. Seribu kali seseorang jatuh dan diapun mampu bangkit seribu kali juga maka suatu saat dia akan menemukan keberhasilannya.

5. Berfikir Positif
Semua orang yang berusaha meningkatkan diri dan ilmu pengetahuannya pasti tahu bahwa hidup akan lebih mudah dijalani bila kita selalu berpikir positif. Tapi, bagaimana melatih diri supaya pikiran positiflah yang 'beredar' di kepala kita, tak banyak yang tahu. Oleh karena itu, sebaiknya kita kenali saja dulu ciri-ciri orang yang berpikir positif dan mulai mencoba meniru jalan pikirannya.

Diantaranya mulai dari : Melihat masalah sebagai tantangan, Menikmati hidupnya, Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide, Mengenyahkan pikiran negatif segera, Mensyukuri apa yang dimilikinya, Tidak mendengarkan gosip yang tak menentu, Tidak bikin alasan, tapi langsung bikin tindakan, Menggunakan bahasa positif, Menggunakan bahasa tubuh yang positif, Peduli pada citra diri Hindari halusinasi negatif, kata-kata pesimis, dan kamus mengeluh dalam kehidupan kita. Buang jauh-jauh prasangka negatif terhadap diri dan kemampuan anda, terhadap orang-orang disekitar anda, dan terhadap takdir yang telah Tuhan berikan. Berfikirlah positif maka sikap optimis akan segera menghampiri anda.

6. Evaluasi
Orang-orang yang cerdas adalah mereka yang senantiasa mengevaluasi apa yang telah mereka kerjakan dan melihat sejauh mana hal tersebut dapat mendekatkannya dengan cita-cita dan mimpi besarnya. Mereka tidak akan membiarkan kehidupannya mengalir begitu saja mengikiti arus, tanpa mengontrolnya. Dengan mengadakan evaluasi secara rutin maka anda bisa.

Semoga tips sederhana tadi bermanfaat dan dapat merubah paradigma dan pikiran kita untuk menjadi seorang pemenang. Serta mampu menggugah semangat kita untuk hidup lebih baik lagi.

05 September 2012

MENGEMBANGKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

Wirausahawan adalah “Seseorang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai peluang, me-manage sumber daya yang dibutuhkan, mengelola risiko serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan sukses secara berkelanjutan”.

Ada 4 Unsur Pokok Wirausahawan menurut Peggy A. Lambing & Charles R. Kuehl, 1999), Pertama Kemampuan Berhubungannya dengan IQ dan Skill, mulai dari Membaca Peluang, Berinovasi, Mengelola dan Menjual. Kedua Keberanian Berhubungannya dengan EQ dan Mental, mulai dari Mengatasi ketakutannya, Mengendalikan risiko dan Keluar dari zona kenyamanan. Ketiga Keteguhan Hati Berhubungannya dengan motivasi diri, mulai dari persistence (ulet) atau pantang menyerah, determinasi (teguh akan keyakinannya), dan kekuatan pikiran (power of mind) bahwa anda juga bisa. Dan Keempat Kreativitas yg menelurkan sebuah inspirasi sebagai cikal bakal ide untuk menemukan peluang berdasarkan intuisi (hubungannya dengan experiences).

Menurut Ir. Hendro, MM; 2011 ada beberapa ciri khas Karakter seorang Entrepreneur. Pertama Pandai Mengelola Ketakutannya; Membangkitkan keberanian dan kepercayaan dirinya dalam menghadapi suatu risiko (risk-manager, bukan risk taker). Kedua Mempunyai “iris mata” yg berbeda dengan yg lain; Pola pandang yg berbeda dengan orang lain terhadap sesuatu. Ketiga Pemasar sejati atau penjual yg ulung; Skill ini memudahkan seseorang mengakselerasi bisnis agar tumbuh dengan cepat. Keempat Melawan arus dan menyukai tantangan baru; Selalu tidak bisa diam, berfikir dan terus berfikir. Creative and smart worker. Kelima High determination; mempunyai keteguhan hati yg tinggi dan menganggap kegagalan sebagai cambuk untuk mencapai sukses. Keenam tidak menerima apa yg ada didepannya dan selalu mencari yg terbaik (perfectionist); senantiasa berupaya mencapai yg terbaik dan berupaya mengubah keputusasaan menjadi kekuatan.

Untuk itu diperlukan strategi untuk Menumbuhkan Mental Wirausaha, mulai dari:
Melalui Komitmen Pribadi
Jiwa wirausaha ditandai dengan adanya komitmen pribadi untuk dapat mandiri, mencapai sesuatu yang diinginkan, menghindari ketergantungan pada orang lain, agar lebih produktif dan untuk memaksimalkan potensi diri. Anda dapat memprogram ulang diri anda untuk sukses melalui deklarasi tertulis, bahwa pikiran perasaan, ucapan dan tindakan anda akan selalu diperbaiki ke arah yang lebih baik (buat 1 deklarasi setiap hari selama 1 bulan).

Melalui Lingkungan dan Pergaulan yang Kondusif
Dorongan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha dapat berasal dari lingkungan pergaulan teman, famili, sahabat, karena mereka dapat berdiskusi tentang ide wirausaha, masalah yang dihadapi dan cara-cara mengatasinya. Sehingga mempunyai semangat, kemampuan dan pikiran untuk menaklukan cara berfikir lamban dan malas.

Melalui Pendidikan dan Pelatihan
Keberanian untuk membentuk jiwa wirausaha juga didorong oleh guru atau dosen di sekolah atau lembaga pelatihan. Mereka memberikan mata pelajaran kewirausahaan yang praktis dan menarik sehingga membangkitkan minat siswa untuk berwirausaha.

Karena Keadaan Terpaksa
Banyak orang yang sukses karena dipaksa oleh keadaan. Mungkin pada awalnya tujuannya hanya untuk memenuhi kebutuhannya. Tetapi karena usahanya yang keras, tidak gampang menyerah dan berputus asa, sehingga akhirnya menjadi wirausaha yang sukses.

Melalui Proses Berkelanjutan
Belajar, berlatih, bertindak, dan sukses berkelanjutan

Hal yang lebih spesifik yang harus dimiliki oleh seorang Wirausaha adalah : Pertama Kemampuan Teknik, yaitu kemampuan tentang bagaimana memproduksi barang dan jasa serta cara menyajikannya. Kedua Kemampuan Pemasaran, yaitu kemampuan tentang bagaimana menemukan pasar dan pelanggan serta harga yang tepat. Ketiga Kemampuan Finansial, yaitu kemampuan tentang bagaimana memperoleh sumber-sumber dana dan cara menggunakannya. Dan Keempat Kemampuan Hubungan, yaitu kemampuan tentang bagaimana cara mencari, memelihara dan mengembangkan relasi dan kemampuan komunikasi serta negosiasi.

Sekian dulu ya, mudah-mudahan berguna dan bisa membangun jiwa kewirausahaan anda ….!

07 Juli 2012

MELATIH DIRI BERPIKIR POSITIF

Semua orang yang berusaha meningkatkan diri dan ilmu pengetahuannya pasti tahu bahwa hidup akan lebih mudah dijalani bila kita selalu berpikir positif. Tapi, bagaimana melatih diri supaya pikiran positiflah yang 'beredar' di kepala kita, tak banyak yang tahu. Oleh karena itu, sebaiknya kita kenali saja dulu ciri-ciri orang yang berpikir positif dan mulai mencoba meniru jalan pikirannya.

Melihat masalah sebagai tantangan
Bandingkan dengan orang yang melihat masalah sebagai cobaan hidup yang terlalu berat dan bikin hidupnya jadi paling sengsara sedunia.


Menikmati hidupnya
Pemikiran positif akan membuat seseorang menerima keadaannya dengan besar hati, meski tak berarti ia tak berusaha untuk mencapai hidup yang lebih baik.

Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide
Karena dengan begitu, boleh jadi ada hal-hal baru yang akan membuat segala sesuatu lebih baik.

Mengenyahkan pikiran negatif segera
Setelah pikiran itu terlintas di benak 'Memelihara' pikiran negatif lama-lama bisa diibaratkan membangunkan singa tidur. Sebetulnya tidak apa-apa, ternyata malah bisa menimbulkan masalah.

Mensyukuri apa yang dimilikinya
Orang yang memiliki pikiran positif akan senantiasa bersyukur atas segala yang dimilikinya, dan tidak pernah berkeluh kesah dterhadap apa yang tidak dimilikinya.

Tidak mendengarkan gosip yang tak menentu
Sudah pasti, gosip berkawan baik dengan pikiran negatif. Karena itu, mendengarkan omongan yang tak ada juntrungnya adalah perilaku yang dijauhi si pemikir positif.

Tidak bikin alasan, tapi langsung bikin tindakan
Pernah dengar pelesetan NATO (No Action, Talk Only), kan? Nah, mereka ini jelas bukan penganutnya.

Menggunakan bahasa positif
Maksudnya, kalimat-kalimat yang bernadakan optimisme, seperti "Masalah itu pasti akan terselesaikan," dan "Dia memang berbakat."

Menggunakan bahasa tubuh yang positif Diantaranya adalah senyum, berjalan dengan langkah tegap, dan gerakan tangan yang ekspresif, atau anggukan. Mereka juga berbicara dengan intonasi yang bersahabat, antusias, dan 'hidup'.

Peduli pada citra diriItu sebabnya, mereka berusaha tampil baik. Bukan hanya di luar, tapi juga di dalam Prasangka buruk, anggapan negatif, keluh kesah dan banyak lagi istilah lainnya yang serupa, tidak akan pernah mengantarkan anda menjadi pribadi yang tegar dan bermental pemenang.

Hindari halusinasi negatif, kata-kata pesimis, dan kamus mengeluh dalam kehidupan kita. Buang jauh-jauh prasangka negatif terhadap diri dan kemampuan anda, terhadap orang-orang disekitar anda, dan terhadap takdir yang telah Tuhan berikan. Berfikirlah positif maka sikap optimis akan segera menghampiri anda.

01 Juni 2012

Ujian Kehidupan Dunia

Sekolah tidak boleh hanya menjadi persiapan untuk hidup.
Sekolah harus menjadi kehidupan.
--Elbert Hubbard—

Setiap orang pasti pernah mengalami rasa galau, tak terkecuali dengan Winston Churchill. Inilah kegalauan yang pernah dirasakan mantan Perdana Menteri Britania Raya semasa Perang Dunia ke-2.

“Saya hampir merayakan ulang tahun ke-12 ketika memasuki wilayah-wilayah ujian sekolah yang tidak ramah, yang, selama 7 tahun berikutnya, saya diwajibkan menempuh perjalanan itu. Ujian ibarat persidangan besar bagi saya. Subjek-subjek yang disukai para penguji hampir semuanya adalah materi-materi yang tidak saya sukai.

Sebenarnya, saya lebih suka diuji dalam subjek sejarah, puisi, dan menulis esai. Tetapi, di pihak lain, para penguji lebih suka Bahasa Latin dan matematika. Dan kehendak merekalah yang berlaku. Terlebih lagi, pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan tentang kedua subjek tersebut adalah pertanyaan-pertanyaan yang hampir sama sekali tidak mampu saya jawab dengan memuaskan.

Saya sebenarnya lebih suka jika diminta untuk mengatakan apa yang saya ketahui benar-benar. Tetapi mereka selalu mencoba menanyakan apa yang tidak saya ketahui. Ketika saya hendak bermaksud menunjukkan pengetahuan saya, mereka mencoba mencari-cari dan mengungkap ketidaktahuan saya. Perlakuan semacam itu hanya akan mengakibatkan satu hasil, saya tidak dapat mengerjakan soal-soal ujian dengan baik.

"Ujian sekolah sangat berbeda dengan ujian hidup. Ujian sekolah merupakan bagian kecil dari ujian hidup. Sesulit apa pun ujian sekolah, pasti ada kunci jawabannya. Tapi ujian hidup, kunci jawabannya ada pada kesadaran untuk mengambil hikmah atas setiap kejadian yang dialami.

Ujian, fase hidup yang harus dilewati agar bisa "naik kelas". Tanda naik kelas bisa ditunjukkan lewat bertambahnya pengalaman hidup, konsistennya semangat belajar, terjaganya sikap kejujuran, makin terasah keterampilan hidup, serta indikator sejenis lainnya.

Ujian sekolah mestinya bisa menguji pula cara berpikir dan bersikap murid. Memang, hasil ujian sekolah pada akhirnya hanya menorehkan sejumlah angka dan huruf, yang menunjukkan murid berhasil atau gagal mengikuti suatu program pendidikan. Itu sudah tepat. Meski masih ada yang kurang, jika hanya aspek pengetahuan saja yang diujikan.

Kondisinya malah lebih mengenaskan, jika ujian itu tak mampu melatih serta makin mengasah keterampilan hidup yang mestinya bisa dikuasai murid. Bisa dipastikan, ketika ujian telah berlalu, maka tak ada satu kemampuan khusus dimiliki murid. Ada dan tiadanya ujian sekolah, tak mampu membuat keterampilan hidup murid semakin terasah dan membuat mereka siap menghadapi tantangan hidup di masa depan kelak.

Ujian sekolah, apa pun jenis serta namanya, entah itu ulangan harian, ujian semester, maupun ujian nasional, hal itu merupakan simbolisasi proses evaluasi perkembangan belajar siswa di suatu sekolah. Persoalan muncul ketika hasil ujian sekolah tak mampu mengubah keterampilan murid untuk mengantisipasi persoalan kehidupan.

Boleh jadi seorang murid punya nilai bagus untuk ujian matematikanya. Tapi, mampukah murid gunakan ilmu matematika tersebut untuk mengambil keputusan penting dalam hidupnya? Murid bisa jawab soal ujian tentang tahun terjadinya perang Diponegoro. Tapi, bisakah murid mencari makna hidup dari kalahnya Pangeran Diponegoro ketika berperang melawan penjajah?

Sehebat apa pun ujian sekolah, tetap terbatas pada soal menguji pengetahuan saja. Padahal, hidup tak cukup bermodal pengetahuan. Tapi mesti mampu mengkombinasikan pengetahuan, sikap hidup yang tepat, dan keterampilan yang dimiliki, untuk menjadi modal dalam mengarungi persaingan hidup.

Adakah satu cara untuk menakar kualitas pengetahuan, sikap, serta keterampilan hidup kita secara bersamaan? Itulah ujian hidup. Ujian hidup menuntut kita untuk selalu bersiaga, agar tetap konsisten belajar sampai akhir hayat. Sekolah baru disebut kreatif, jika di saat murid harus mengikuti ujian pengetahuan, secara tersirat murid pun diuji untuk mampu tetap bersikap jujur, mampu mengelola waktu belajar, mampu menggunakan strategi belajar efektif dan menguji keterampilan hidup lainnya di luar konten materi ujian sekolah.

Ken Key (President Partnership for 21st Century Skills) menyatakan, bahwa sosok manusia abad 21 harus memiliki beberapa keterampilan dasar penting, di antaranya: (1) Pemikir yang kritis; (2) Seorang penyelesai masalah; (3) Dapat berkomunikasi secara efektif; (4) Dapat berkolaborasi secara efektif; (5) Dapat mengarahkan diri sendiri; (6) Paham akan informasi dan media; (7) Paham dan sadar akan fenomena global; (8) Memikirkan kepentingan umum; (9) Terampil dalam keuangan, ekonomi, dan kewirausahaan.

Pertanyaan kritisnya, apakah dunia pendidikan lewat aktivitas di sekolah, telah mampu menghasilkan sumber daya manusia yang punya seabrek keterampilan hidup agar bisa menjadi manusia abad 21? Ujian sekolah dapat dipastikan takkan mampu jawab tantangan ini. Hanya ujian hidup saja yang akan mampu membuat murid selalu sadar untuk terus belajar sepanjang hayat.

Sekolah terbatas pada jenjang pendidikan tertentu. Itu pun, jika mampu membayar biayanya yang kini sudah setinggi langit.

Kehidupan, sekolah terbaik yang memberikan keleluasaan siapa pun untuk mempelajari sesuatu yang berharga dalam hidup. Sayangnya, sekolah tak pernah ajarkan bagaimana caranya bisa survive dalam hidup. Lucunya, orang-orang lulusan sekolah bahkan tak mampu atasi persoalan hidup mereka. Lantas, apa yang sudah mereka lakukan di sekolah? Apakah ujian sekolah tak mampu menjadi ajang latihan menyelesaikan persoalan hidup yang jauh lebih rumit?

Kehidupan, punya teka-teki menarik untuk dipelajari. Gratis, tak usah bayar untuk mengikuti ujian kehidupan. Tak ada seabrek syarat agar kita bisa ikut ujian kehidupan. Modalnya hanya satu, kemauan untuk terus belajar. Maaf, tak ada sertifikat kelulusan bagi yang sudah melakoni ujian kehidupan. Kemandirian dalam cara berpikir dan bersikap, itulah tanda orang-orang yang lulus ujian kehidupan. Tengok sebentar mereka yang lulus ujian sekolah? Corat-coret seragam jadi pilihan sikap karena merasa sudah lulus ujian. Lantas setelah itu, mereka bingung apa yang mesti diperbuat untuk masa depan mereka? Sungguh memilukan.

12 Mei 2012

WARISAN UNTUK ANAK CUCU

“The greatest legacy is that which benefits the widest number of people for the longest period without limit to value.” – Warisan terhebat adalah sesuatu yang bermanfaat bagi seluruh umat manusia dan berlangsung selamanya.” Steven Cat, artis penyanyi USA

Bila berpikir tentang warisan untuk anak cucu, kebanyakan dari kita akan berpikir tentang mewariskan harta benda atau barang-barang berharga. Siapapun ingin meninggalkan warisan yang berlimpah kepada generasi penerusnya. Namun sesungguhnya ada hal-hal yang lebih penting dibandingkan harta untuk diwariskan kepada anak cucu kita. Salah satu warisan yang tak ternilai harganya adalah kemerdekaan yang kita nikmati saat ini.

Kemerdekaan ini direbut oleh para pahlawan bangsa dengan pengorbanan yang sangat besar termasuk harta benda, tetesan darah dan keringat. Berkat perjuangan para pahlawan tanpa pamrih itulah kita dapat mewarisi kemerdekaan dan mereguk kebebasan seperti sekarang. Tanpa kemerdekaan kita tak akan dapat bebas untuk melakukan aktifitas, berpendapat, berkreasi, memiliki kesempatan hidup layak dan lain sebagainya. Kemerdekaan ini memungkinkan kita semua untuk melakukan sesuatu yang inspriratif dan mampu menjadikan masa depan lebih baik.

Oleh sebab itu, manfaatkanlah kesempatan ini dengan menjalankan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya dan jujur, sehingga terhindar dari berbagai bentuk penjajahan model baru; misalnya penjajahan budaya ataupun produk-produk dari negara lain yang belum tentu lebih baik dari milik bangsa sendiri. Selain kemerdekaan, ada beberapa jenis warisan yang sangat penting untuk anak cucu. Salah satu yang paling penting adalah nilai dan pelajaran hidup.

Sebuah survei terbaru menunjukkan bahwa nilai-nilai dan sistem kepercayaan warisan dari orang tua lebih penting daripada uang atau aset-aset berharga lainnya. Taipan saham terkaya di dunia, Warren Buffet, merupakan contoh orang tua yang memilih untuk mewariskan nilai-nilai mulia ketimbang harta yang berlimpah. Warren Buffet sengaja mendonasikan USD 31 milyar untuk kemanusiaan melalui yayasan Bill & Melinda Foundation untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan kepada para putra-putrinya. Ia ingin ketiga anakknya, yaitu Howard Graham Buffet, Peter Buffet, Susie Buffet, mewarisi sifat-sifat mulia yang ia miliki, karena ia meyakini bahwa kemuliaan sikap dapat diandalkan (oleh keturunannya) untuk hidup lebih semangat dan optimis menatap kehidupan namun tetap rendah hati.

“I Want to give my kids just enough, so they would feel that they could do anything, but not so much, that they would feel like doing nothing. – Saya ingin memberi anak-anak saya secukupnya, sehingga mereka dapat menyadari bahwa mereka dapat melakukan apa saja, tetapi tidak terlalu banyak (yang dilakukan), sehingga mereka merasa tak melakukan apapun,” katanya.

Sifat-sifat mulia memang menjadi komoditas penting, yang memudahkan seseorang mencapai kesuksesan di bidang apapun secara alamiah dan bertahan lama. Kemuliaan sifat seseorang akan menjadikan dirinya menjalankan tanggung jawab dengan hati, sebaik mungkin dan tanpa pamrih. Pastikan untuk menanamkan sifat-sifat mulia kepada generasi penerus, sebagai aset penting bagi mereka (generasi penerus) untuk menjalani hidup dengan baik dan meraih kesuksesan.

Wariskanlah pula sikap mandiri, berani dan semangat bekerja. Bayangkan para pejuang dahulu yang berani bertaruh nyawa untuk mengusir penjajah walaupun hanya dengan sebilah bambu runcing. Oleh sebab itu, tanamkanlah nilai-nilai keberanian, kemandirian dan semangat kerja sebab itulah modal penting generasi penerus untuk meniti kehidupan dan meraih sukses di masa depan.

Berikanlah bekal ilmu pengetahuan yang cukup kepada putra dan putri kita dengan menyekolahkan di sekolah-sekolah formal. Selain itu, berikanlah contoh sikap sebagai orang tua yang senang belajar, misalnya dengan gemar membaca atau belajar dari orang-orang yang sudah berpengalaman. Mewariskan sikap yang gemar belajar ini akan menjadikan generasi muda memiliki ilmu pengetahuan yang luas, mampu menetapkan visi sekaligus melakukan langkah-langkah yang tepat dan bijak serta perhitungan matang sehingga impian-impian mereka segera terwujud.

Wariskanlah nilai-nilai kemanusiaan dan spiritual, agar generasi penerus kita mampu bertindak positif dan konstruktif, bijaksana, memiliki kepekaan sosial, tidak serakah, dan lain sebagainya. Nilai-nilai kemanusiaan dan spiritual yang tertanam kuat akan menjadi panutan hidup mereka. Keluhuran sikap yang didasari oleh nilai-nilai kemanusiaan dan spiritual dapat memastikan generasi penerus meraih mampu sukses dengan cara yang benar dan menjalani hidup dengan lebih baik.

Sebelum kita terlalu tua, mari segera mengumpulkan warisan-warisan penting tersebut di atas bagi anak cucu kita, sebab waktu kita sangat singkat. Janganlah terjebak dalam kesenangan-kesenangan kecil sehingga kita kehilangan banyak waktu dan melupakan hal-hal yang sangat penting untuk bekal para generasi penerus.

Rasanya sangat menyedihkan jika riwayat kehidupan kita tidak meninggalkan rekam jejak sifat dan sikap yang mampu membuat generasi penerus benar-benar mengingatnya dan menjadikannya model untuk menjalani kehidupan dengan baik dan sukses. Sungguh menyenangkan jika sepeninggal kita nanti ada seseorang berkata, “Selamat jalan. Hidupmu telah memberi teladan yang luar biasa dan manfaat bagi banyak orang dan tak akan terlupakan.”

14 April 2012

Meningkatkan Hubungan Sosial

Kesibukan bekerja dan kemajuan teknologi terkadang membuat kita cenderung lebih individualis. Padahal, semakin sering bergaul dengan teman dapat membuat hidup lebih sehat. Agar hubungan sosial bisa lebih terjalin dan hidup Anda lebih berkualitas karenanya, lakukan tiga cara ini.

1. Bergabung dengan komunitas.
Punya ketertarikan pada suatu hal? Temukan komunitasnya dan bergabunglah. Jika Anda seorang Public Relations, Anda bisa mencari komunitas Public Relations dan menjadi bagian darinya.

Selain bisa mendapatkan berbagai ilmu baru, tentu akan memperluas jaringan sosial Anda. Tak hanya itu, kesempatan untuk bernteraksi dengan banyak orang pun bisa diperoleh di sini. Bahkan, bisa jadi Anda akan mendapatkan sahabat baru dari komunitas ini.

2. Saling berkunjung.
Kalau selama ini Anda dan sahabat selalu memilih mal atau warung kopi sebagai tempat bertemu, sesekali coba pindahkan tempat bertemu ke rumah Anda atau sahabat lain. Pasalnya, saat berkunjung ke rumah teman atau keluarga, kita akan berbincang dengan suasana yang lebih nyaman dan tenang.

Selain itu, keakraban tak hanya terjalin di antara Anda dan teman, tapi juga dengan anggota keluarga lainnya. Namun, jika ini tak memungkinkan, bertemu di mal atau warung kopi tetap bisa jadi pilihan daripada Anda tidak bertemu sama sekali.


3. Adakan pesta kecil.
Baru saja mendapat promosi atau berulang tahun? Adakan perayaan kecil untuk momen bahagia Anda. Undang keluarga dan beberapa teman dekat untuk berbagi kebahagiaan dan melewatkan waktu bersama.

Jika pergi ke restoran akan menghabiskan uang cukup banyak, Anda bisa membuat masakan sederhana di rumah. Setidaknya kebersamaan ini akan mempererat hubungan Anda dengan keluarga dan teman-teman.

Share By: KOMPAS Female

03 April 2012

Prilaku Efektif Berpikir Menang

Hubungan antar manusia yang efektif, dan bersifat jangka panjang, menuntut kondisi saling menguntungkan. Agar mencapai pola pikir "menang-menang" kita perlu mengelola empat persoalan.

1. WATAK
Watak, atau karakter, yang perlu dikembangkan adalah integritas dan "Mental Kelimpahan". Integritas diartikan sebagai "keutuhan", dalam arti kesinambungan antara pikiran, perkataan dan perbuatan. Seseorang yang memiliki integritas akan bersikap jujur terhadap perasaan-perasaanya sendiri, serta senantiasa menjaga nilai-nilai dan komitmen pribadinya. Selain itu perlu juga dikembangkan.

Mentalitas Kelimpahan, yakni keyakinan bahwa di dunia ini tersedia sumberdaya yang cukup bagi semua orang. Dengan keyakinan ini orang tidak akan cenderung memperebutkan sumberdaya dalam bentuk apapun.

2. HUBUNGAN
Kematangan dalam hal komunikasi perlu dikembangkan, yakni berani mengekspresikan gagasan dan perasaan, yang disertai timbang-rasa terhadap gagasan maupun perasaan orang lain. Menjaga hubungan tidak berarti selalu membuat orang lain senang, namun yang utama adalah kejujuran (terhadap orang lain maupun kepada diri sendiri), konsisten terhadap apa yang diucapkan, terbuka, menghormati dan mempercayai segi-segi terbaik orang lain, serta tanggap terhadap kebutuhan orang lain.

3. KESEPAKATAN
Sering kita menganggap bahwa orang lain tahu apa yang kita mau. Kerjasama sering gagal hanya karena kemudian pihak-pihak yang terlibat menemukan banyak perbedaan yang tidak disadari sebelumnya. Sebelum memulai kerjasama secara nyata sebaiknya membangun kesepakatan dulu mengenai beberapa perkara sebagai berikut:

- Hasil yang Diinginkan: memperjelas tujuan, sasaran, serta hasil yang ingin dicapai;
- Pedoman Kerja: menentukan secara spesifik batasan-batasan serta tenggat-waktu bagi pencapaian hasil yang diinginkan;
- Sumberdaya: mendaftar sumberdaya manusiawi, keuangan, teknik, atau organisasi yang tersedia bagi pencapaian hasil yang diinginkan;
- Akuntabilitas: menentukan tolok-ukur dan cara menilai kemajuan serta pencapaian hasil yang diinginkan;
- Konsekuensi: menetapkan akibat dari tercapai atau tidaknya proses

4. SISTEM dan PROSES
Semua mahkluk hidup memerlukan lingkungan yang sesuai untuk tumbuh dan berkembang secara normal. Bila lingkungannya tidak sesuai. maka hidupnya tidak akan efektif. Demikian pula, dalam mengembangkan pola hubungan "menang-menang", juga diperlukan lingkungan yang mendukung bagi tumbuhnya watak, hubungan dan kesepakatan seperti tersebut di atas. Lingkungan bagi pertumbuhan perilaku manusia adalah sistem.

Bila sistem yang ada belum kondusif dan terlalu berat untuk dirubah, maka kita perlu menggunakan "lingkaran pengaruh". Mulai membuat proses perubahan dari diri sendiri, untuk kemudian mempengaruhi lingkungan di sekitar kita.

07 Februari 2012

Perkembangan Jiwa Manusia

Memahami perkembangan jiwa manusia


Psychology of Human Achievement

Manusia normal senantiasa mendambakan perkembangan, menuju keadaan yang lebih baik dari keadaan hari ini. Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan pemandu untuk meningkatkan kapasitas diri sendiri.

Apa yang Anda lakukan (What do you do).
Kadang kita melakukan pekerjaan sehari-hari tanpa memikirkan apa sebenarnya yang sedang dilakukan. Karena rutinitas, segala sesuatu menjadi lebih seperti otomatis, menjadi kebiasaan. Pertanyaan pertama ini mengajak kita untuk memikirkan kembali, apa sebenarnya yang sedang kita lakukan. Maksudnya untuk mengkaji kembali bagaimana cara kita melakukan pekerjaan-pekerjaan sehari-hari.

Mengapa Anda melakukannya (Why you do it) ?
Pertanyaan kedua ini lebih jarang lagi dipikirkan daripada pertanyaan pertama diatas. Apa tujuan kita melakukan pekerjaan-pekerjaan kita ? Apakah kita suka melakukan pekerjaan kita saat ini, atau kita memang ingin melakukannya, atau terpaksa melakukannya ?

Bagaimana Anda bisa melakukannya agar lebih efektif/berhasil guna (How you can do it more effectively)
Setelah mengkaji kembali apa yang kita lakukan sehari-hari, serta apa tujuan kita melakukannya, kini kita diajak untuk melihat bagaimana kita bisa meningkatkan kinerja kita. Sering orang melakukan pekerjaannya secara minimalis, asal selesai, asal bayar, namun jarang memikirkan bagaimana agar pekerjaan kita menjadi lebih baik dan lebih manfaat. Manfaat disini lebih berarti bagi diri sendiri. Semakin banyak pekerjaan kita, semakin besar kepercayaan orang terhadap kita dan pada gilirannya semakin besar pula hasil yang kita peroleh.

Diberikan kutifan kata-kata yang pernah diucapkan oleh Albert Eistein: “It takes a different type of thinking that coused the problem to solve the problem”. Terjemahannya secarabebas adalah : “Untuk menyelesaikan suatu masalah, kita perlu berpikir dengan cara yang lain dari yang menyebabkan masalah itu sendiri”.

17 Januari 2012

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Kita sering mendengar istilah pemberdayaan masyarakat. Apa sebenarnya arti dari pemberdayaan masyarakat tersebut? Secara lugas dapat diartikan sebagai suatu proses yang membangun manusia atau masyarakat melalui pengembangan kemampuan masyarakat, perubahan perilaku masyarakat, dan pengorganisasian masyarakat. Dari definisi tersebut terlihat ada 3 tujuan utama dalam pemberdayaan masyarakat yaitu mengembangkan kemampuan masyarakat, mengubah perilaku masyarakat, dan mengorganisir diri masyarakat.

Kemampuan masyarakat yang dapat dikembangkan tentunya banyak sekali seperti kemampuan untuk berusaha, kemampuan untuk mencari informasi, kemampuan untuk mengelola kegiatan, kemampuan dalam pertanian dan masih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan atau permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.

Perilaku masyarakat yang perlu diubah tentunya perilaku yang merugikan masyarakat atau yang menghambat peningkatan kesejahteraan masyarakat. Contoh yang kita temui dimasyarakat seperti, anak tidak boleh sekolah, ibu hamil tidak boleh makan telor, yang membicarakan rencana pembangunan desa hanya kaum laki-laki saja, dan masih banyak lagi yang dapat kita temui dimasyarakat.

Pengorganisasian masyarakat dapat dijelaskan sebagai suatu upaya masyarakat untuk saling mengatur dalam mengelola kegiatan atau program yang mereka kembangkan. Disini masyarakat dapat membentuk panitia kerja, melakukan pembagian tugas, saling mengawasi, merencanakan kegiatan, dan lain-lain. Lembaga-lembaga adat yang sudah ada sebaiknya perlu dilibatkan karena lembaga inilah yang sudah mapan, tinggal meningkatkan kemampuannya saja.

MENGAPA MASYARAKAT PERLU DIBERDAYAKAN?
Pemberdayaan masyarakat muncul karena adanya suatu kondisi di masyarakat, dimana sosial ekonomi masyarakat yang rendah mengakibatkan mereka tidak mampu dan tidak tahu. Hal ini terjadi karena mereka tidak dapat menikmati pendidikan yang memadai. Ketidak-mampuan dan ketidak-tahuan masyarakat mengakibatkan produktivitas mereka rendah.

Hal ini dapat terjadi karena masyarakat tidak menguasai teknologi yang dapat membantu dan meringankan pekerjaan mereka. Terpaksa masyarakat menggunakan tehnik konvensional yang sudah mereka pelajari turun temurun dengan hasil yang minimal. Terlihat secara spintas masyarakat sudah puas dengan hasil mereka, tetapi kenyataan yang sebenarnya masyarakat tidak sadar bahwa mereka masih dapat melakukan hal-hal yang lebih baik dari saat ini.

Lingkaran masalah yang dihadapi oleh masyarakat tidak dapat diputuskan rantainya pada salah satu sisi saja. Akan tetapi seluruh masalah perlu diatasi. Untuk itu masyarakat sendirilah yang perlu dijadikan sebagai pemain utama dalam mengatasi masalah-masalah mereka.

BAGAIMANA CARANYA MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT?
Secara garis besar pemberdayaan masyarakat melalui: Pengembangan masyarakat, dan pengorganisasian masyarakat. Apa yang dikembangkan dari masyarakat yaitu potensi atau kemampuannya dan sikap hidupnya. Kemampuan masyarakat dapat meliputi antara lain kemampuan untuk bertani, berternak, melakukan wirausaha, atau ketrampilan-ketrampilan membuat home industri; dan masih banyak lagi kemampuan dan ketrampilan masyarakat yang dapat dikembangkan.

Bagaimana caranya mengembangkan kemampuan dan ketrampilan masyarakat, dapat dilakukan dengan berbagai cara. Contoh dengan mengadakan pelatihan atau mengikutkan masyarakat pada pelatihan-pelatihan pengembangan kemampuan dan ketrampilan yang dibutuhkan. Dapat juga dengan mengajak masyarakat mengunjungi kegiatan ditempat lain dengan maksud supaya masyarakat dapat melihat sekaligus belajar, kegiatan ini sering disebut dengan istilah studi banding. Dapat juga dengan menyediakan buku-buku bacaan yang sekiranya sesuai dengan kebutuhan atau peminatan masyarakat. Masih banyak bentuk lainnya yang bisa diupayakan.

Sikap hidup yang perlu diubah tentunya sikap hidup yang merugikan atau menghambat peningkatan kesejahteraan hidup. Merubah sikap bukan pekerjaan mudah. Mengapa karena masyarakat sudah bertahun-tahun bahkan puluhan tahun sudah melakukan hal itu. Untuk itu memerlukan waktu yang cukup lama untuk melakukan perubahan sikap. Caranya adalah dengan memberikan penyadaran bahwa apa yang mereka lakukan selama ini merugikan mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan banyak informasi dengan menggunakan berbagai media, seperti buku-buku bacaan, mengajak untuk melihat tempat lain, menyetel film penerangan, dan masih banya cara lain.

Pada pengorganisasian masyarakat, kuncinya adalah menempatkan masyarakat sebagai pelakunya. Untuk itu masyarakat perlu diajak mulai dari perencanaan kegiatan, pelaksanaan, sampai pemeliharaan dan pelestarian. Pelibatan masyarakat sejak awal kegiatan memungkinkan masyarakat memiliki kesempatan belajar lebih banyak. Pada awal-awal kegiatan mungkin pendamping sebagai pendamping akan lebih banyak memberikan informasi atau penjelasan bahkan memberikan contoh langsung. Pada tahap ini masyarakat lebih banyak belajar namun pada tahap-tahap berikutnya pendamping harus mulai memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mencoba melakukan sendiri hingga mampu atau bisa. Jika hal ini terjadi maka dikemudian hari pada saat pendamping meninggalkan masyarakat tersebut, masyarakat sudah mampu untuk melakukannya sendiri atau mandiri.

PRINSIP-PRINSIP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Ada beberapa prinsip dasar untuk mewujudkan masyarakat yang berdaya atau mandiri. Penyadaran
Untuk dapat maju atau melakukan sesuatu, orang harus dibangunkan dari tidurnya. Demikian masyarakat juga harus dibangunkan dari “tidur” keterbelakangannya, dari kehidupannya sehari-hari yang tidak memikirkan Masa depannya. Orang yang pikirannya tertidur merasa tidak mempunyai masalah, karena mereka tidak memiliki aspirasi dan tujuan-tujuan yang harus diperjuangkan.

Penyadaran berarti bahwa masyarakat secara keseluruhan menjadi sadar bahwa mereka mempunyai tujuan-tujuan dan masalah-masalah. Masyarakat yang sadar juga mulai menemukan peluang-peluang dan memanfaatkannya, menemukan sumberdaya-sumberdaya yang ada ditempat itu yang barangkali sampai saat ini tak pernah dipikirkan orang.

Masyarakat yang sadar menjadi semakin tajam dalam mengetahui apa yang sedang terjadi baik di dalam maupun diluar masyarakatnya. Masyarakat menjadi mampu merumuskan kebutuhan-kebutuhan dan aspirasinya.

Pelatihan
Pendidikan disini bukan hanya belajar membaca, menulis dan berhitung, tetapi juga meningkatkan ketrampilan-ketrampilan bertani, ekonomi kerumah-tanggaan, industri dan cara menggunakan pupuk. Juga belajar dari sumber-sumber yang dapat diperoleh untuk mengetahui bagaimana memakai jasa bank, bagaimana membuka rekening dan memperoleh pinjaman. Belajar tidak hanya dapat dilakukan melalui sekolah, tapi juga melalui pertemuan-pertemuan informal dan diskusi-diskusi kelompok tempat mereka membicarakan masalah-masalah mereka.

Melalui pendidikan, kesadaran masyarakat akan terus berkembang. Perlu ditekankan bahwa setiap orang dalam masyarakat harus mendapatkan pendidikan, termasuk orangtua dan kaum wanita. Ide besar yang terkandung dibalik pendidikan kaum miskin adalah bahwa pengetahuan menganggarkan kekuatan.

Pengorganisasian
Agar menjadi kuat dan dapat menentukan nasibnya sendiri, suatu masyarakat tidak cukup hanya disadarkan dan dilatih ketrampilan, tapi juga harus diorganisir. Organisasi berarti bahwa segala hal dikerjakan dengan cara yang teratur, ada pembagian tugas diantara individu-individu yang akan bertanggungjawab terhadap pelaksanaan tugas masing-masing dan ada kepemimpinan yang tidak hanya terdiri dari beberapa gelintir orang tapi kepemimpinan diberbagai tingkatan.

Masyarakat tidak mungkin diorganisir tanpa pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan secara rutin untuk mengambil keputusan-keputusan dan melihat apakah keputusan-keputusan tersebut dilaksanakan. Wakil-wakil dari semua kelompok harus berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan. Selain pertemuan-pertemuan rutin, catatlah keputusan-keputusan yang telah diambil. Notulen itu akan dibacakan dalam pertemuan berikutnya untuk mengetahui apakah orang-orang yang bertanggungjawab terhadap keputusan tersebut sudah melaksanakan tugasnya atau belum.

Tugas-tugas harus dibagikan pada berbagai kelompok, termasuk kaum muda, kaum wanita, dan orangtua. Pembukuan yang sehat juga sangat penting. Semua orang harus mengetahui penggunaan uang dan berapa sisanya. Pembukuan harus dikontrol secara rutin misalnya setiap bulan untuk menghindari adanya penyelewengan.

Pengembangan kekuatan
Kekuasaan berarti kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Bila dalam suatu masyarakat tidak ada penyadaran, latihan atau organisasi, orang-orangnya akan merasa tak berdaya dan tak berkekuatan. Mereka berkata “kami tidak bisa, kami tidak punya kekuatan”.

Pada saat masyarakat merasa memiliki potensi atau kekuatan, mereka tidak akan mengatakan lagi, “kami tidak bisa”, tetapi mereka akan berkata “kami mampu!”. Masyarakat menjadi percaya diri. Nasib mereka berada di tangan mereka sendiri. Pada kondisi seperti ini bantuan yang bersifat fisik, uang, teknologi dsb. Hanya sebagai sarana perubahan sikap.

Bila masyarakat mempunyai kekuatan, setengah perjuangan untuk pembangunan sudah dimenangkan. Tetapi perlu ditekankan kekuatan itu benar-benar dari masyarakat bukan dari satu atau dua orang pemimpin saja. Kekuatan masyarakat harus mengontrol kekuasaan para pemimpin.

Membangun Dinamika
Dinamika orang miskin berarti bahwa masyarakat itu sendiri yang memutuskan dan melaksanakan program-programnya sesuai dengan rencana yang sudah digariskan dan diputuskan sendiri. Dalam konteks ini keputusan-keputusan sedapat mungkin harus diambil di dalam masyarakat sendiri, bukan diluar masyarakat tersebut.

Lebih jauh lagi,keputusan-keputusan harus diambil dari dalam masyarakar sendiri. Semakin berkurangnya kontrol dari masyarakat terhadap keputusan-keputusan itu, semakin besarlah bahaya bahwa orang-orang tidak mengetahui keputusan-keputusan tersebut atau bahkan keputusan-keputusan itu keliru. Hal prinsip bahwa keputusan harus diambil sedekat mungkin dengan tempat pelaksanaan atau sasaran.

SILAHKAN DUKUNG BLOG INI

KE REKENING BCA 8855 1274 62 AN. ATENG