Bingung mengapa orangtua kita, yang mungkin hanya PNS dengan gaji pas-pasan, bisa menghidupi seluruh keluarga selama satu bulan dan menyekolahkan kita sampai perguruan tinggi? Jangan heran. Kuncinya hanyalah management salary.
Seperti yang terjadi pada Naomi. Lajang berusia 25 tahun ini mendapatkan gaji per bulannya Rp 3 juta. Namun, uang itu selalu dirasa kurang. Setiap akhir bulan, ia harus mengais-ngais uang di tabungan. Bahkan tak jarang harus meminjam teman, kakak ataupun ibunya demi melanjutkan hidup di sisa bulan.
Satu kesalahan Naomi, ia tak pernah mencatat pengeluarannya selama sebulan. Uang dibiarkan mengalir sesuai keinginan, bukan kebutuhan. Maklum di usia kerja yang baru berjalan hampir dua tahun, Naomi merasa ingin bersenang-senang menikmati gajinya dulu.">
Sebenarnya inti dari dari sebuah pengelolaan gaji adalah agar gaji kita selain cukup digunakan untuk kebutuhan operasional sehari-hari, juga bisa disisihkan untuk tabungan masa depan. Nah, tabungan ini bisa benar-benar untuk masa depan, bisa juga kebutuhan tak terduga.
Menurut para perencana keuangan, berdasarkan penggunaan penghasilan tiap bulan, pengeluaran kita bisa dibagi menjadi empat pos, yaitu:
1. Pos pengeluaran untuk biaya hidup sehari-hari
2. Pos pengeluaran cicilan utang
3. Pos pembayaran premi asuransi
4. Pos untuk tabungan dan investasi
CICILAN DAN TABUNGAN
Sekarang kita sudah mengetahui apa saja pos-pos pengeluaran wajib tiap bulan. Lalu, mana dari keempat pos tadi yang harus didahulukan?
Prioritas pertama tentunya membayar cicilan utang. Jika tidak hidup kita tidak akan tenang dikejar-kejar penagih utang. Untuk pos ini dana yang diperlukan adalah maksimal 30% dari penghasilan per bulan. Itu sudah mencakup semua cicilan utang, misalnya cicilan rumah, mobil, barang kreditan, dan kartu kredit.
Prioritas kedua adalah tabungan dan investasi (jika ada) yang manfaatnya bisa diraih di masa depan. Tak butuh banyak kok, minimal hanya 10 % dari penghasilan per bulan (lebih besar, lebih baik).
Prioritas ketiga, membayar premi asuransi. Untuk asuransi, anggarannya antara 10-20 persen dari penghasilan per bulan. Jika Anda tak memiliki asuransi, bisa langsung ke prioritas berikutnya. Namun, jika tertarik, aturan mainnya, jangan membeli asuransi terlalu banyak. Cukup pilih yang bisa untuk mengantisipasi risiko dan ambil premi dengan paket hemat.
Terakhir adalah pengeluaran untuk biaya hidup sehari-hari. Ini mencakup makan, transportasi, pulsa, hiburan, dan sebagainya. Mengapa kebutuhan sehari-hari ditempatkan sebagai prioritas terakhir? Karena kebutuhan ini lebih fleksibel. Artinya, kita bisa melihat kebutuhan apa dari pos ini yang dananya bisa ditekan atau dikurangi. Misalnya anggaran untuk transportasi. Karena nebeng teman, Anda bisa menghemat uang transport. Yang harus Anda sisihkan untuk pos keempat idealnya adalah 50 % dari penghasilan per bulan.
Seperti yang terjadi pada Naomi. Lajang berusia 25 tahun ini mendapatkan gaji per bulannya Rp 3 juta. Namun, uang itu selalu dirasa kurang. Setiap akhir bulan, ia harus mengais-ngais uang di tabungan. Bahkan tak jarang harus meminjam teman, kakak ataupun ibunya demi melanjutkan hidup di sisa bulan.
Satu kesalahan Naomi, ia tak pernah mencatat pengeluarannya selama sebulan. Uang dibiarkan mengalir sesuai keinginan, bukan kebutuhan. Maklum di usia kerja yang baru berjalan hampir dua tahun, Naomi merasa ingin bersenang-senang menikmati gajinya dulu.">
Sebenarnya inti dari dari sebuah pengelolaan gaji adalah agar gaji kita selain cukup digunakan untuk kebutuhan operasional sehari-hari, juga bisa disisihkan untuk tabungan masa depan. Nah, tabungan ini bisa benar-benar untuk masa depan, bisa juga kebutuhan tak terduga.
Menurut para perencana keuangan, berdasarkan penggunaan penghasilan tiap bulan, pengeluaran kita bisa dibagi menjadi empat pos, yaitu:
1. Pos pengeluaran untuk biaya hidup sehari-hari
2. Pos pengeluaran cicilan utang
3. Pos pembayaran premi asuransi
4. Pos untuk tabungan dan investasi
CICILAN DAN TABUNGAN
Sekarang kita sudah mengetahui apa saja pos-pos pengeluaran wajib tiap bulan. Lalu, mana dari keempat pos tadi yang harus didahulukan?
Prioritas pertama tentunya membayar cicilan utang. Jika tidak hidup kita tidak akan tenang dikejar-kejar penagih utang. Untuk pos ini dana yang diperlukan adalah maksimal 30% dari penghasilan per bulan. Itu sudah mencakup semua cicilan utang, misalnya cicilan rumah, mobil, barang kreditan, dan kartu kredit.
Prioritas kedua adalah tabungan dan investasi (jika ada) yang manfaatnya bisa diraih di masa depan. Tak butuh banyak kok, minimal hanya 10 % dari penghasilan per bulan (lebih besar, lebih baik).
Prioritas ketiga, membayar premi asuransi. Untuk asuransi, anggarannya antara 10-20 persen dari penghasilan per bulan. Jika Anda tak memiliki asuransi, bisa langsung ke prioritas berikutnya. Namun, jika tertarik, aturan mainnya, jangan membeli asuransi terlalu banyak. Cukup pilih yang bisa untuk mengantisipasi risiko dan ambil premi dengan paket hemat.
Terakhir adalah pengeluaran untuk biaya hidup sehari-hari. Ini mencakup makan, transportasi, pulsa, hiburan, dan sebagainya. Mengapa kebutuhan sehari-hari ditempatkan sebagai prioritas terakhir? Karena kebutuhan ini lebih fleksibel. Artinya, kita bisa melihat kebutuhan apa dari pos ini yang dananya bisa ditekan atau dikurangi. Misalnya anggaran untuk transportasi. Karena nebeng teman, Anda bisa menghemat uang transport. Yang harus Anda sisihkan untuk pos keempat idealnya adalah 50 % dari penghasilan per bulan.
1 komentar:
Intinya adalah manajemen uang yang baik.
Posting Komentar