“ Cara gampang cari uang dari rumah! “
ANALISIS
Dalam melakukan transaksi mata uang tidak terlepas dari kepiawaian kita untuk menganalisis pergerakan mata uang tersebut. Analisis ini penting dilakukan untuk menentukan arah pergerakan dari mata uang tersebut.
Analisis fundamental
Definisi.
Analisis fundamental adalah analisis yang didasarkan pada situasi dan kondisi ekonomi, politik dan keamanan secara global dan juga tiap-tiap negara di dunia, terutama negara-negara pemilik mata uang kuat, seperti Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Swiss, Jepang, China, Singapura, Australia dan, New Zealand.
Prinsip.
Analisis fundamental membutuhkan kelihaian dan Seni tersendiri untuk memperhitungkan penting tidaknya suatu infomasi menjadi faktor yang akan berpengaruh terhadap fluktuasi nilai tukar suatu mata uang.
Prosedur.
Segala informasi kadang-kadang juga hingga hal-hal yang tidak rasional harus dikumpulkan, guna dijadikan alat untuk memprediksi pergerakan kurs mata uang. Pada intinya, informasi tersebut akan mempengaruhi supply dan demand atas mata uang suatu negara.
Metode.
Metode melakukan analisis fundamental adalah dengan terus menerus mengupdate informasi yang ada. Mengenai media informasi tersebut tergantung, ketersediaan yang ada di tempat kita. Namun, untuk FOT, informasi ini akan selalu tersedia di menu vew. Adapun informasi yang patut diperhatikan dan dianalisis antara lain:
1). Trade Balance/Visible trade (Neraca Perdagangan)
Merupakan selisih antara ekspor dan impor barang. Biasanya, trade balance tidak menghitung ekspor dan impor barang-barang tidak berujud atau jasa (invisible). Apabila nilai ekspor lebih be-sar dari pada nilai impor, maka trade balance dikatakan surplus. Kondisi ini akan menyebabkan nilai tukar mata uang negara yang surplus tersebut menguat. Jika ada informasi ini, maka posisi yang direkomendasi adalah open buy. Sebaliknya, bila defisit, open sell.
2). lndustrial Production
Metode ini mengukur output dari industri-industri suatu negara. Indikatornya adalah peningkatan jumlah produksi dibanding periode sebelumnya, yang dinyatakan dalam persentase. Infor-masi yang di dapat adalah, jika terjadi kenaikan produksi maka menunjukkan adanya gairah ekonomi, sehingga penganguran menurun. Menurunnya tingkat pengangguran ini akan meningkatkan inflasi. Peningkatan inflasi akan melemahkan mata uang. Jika kita mendapat informasi seperti ini, maka posisi yang harus diambil adalah open sell. Sebaliknya, jika mendapati informasi penurunan produksi ambil posisi open buy.
3). Producer Price Index (PPI Input)
Indeks ini mengukur perubahan harga atas bahan-bahan mentah yang digunakan dalam proses industri manufaktur. Indeks yang menurun menunjukkan adanya penurunan harga bahan-bahan mentah. Pada gilirannya ini akan menurunkan ongkos produksi. Informasi yang kita dapat dari penurunan ongkos produksi ini adalah menurunnya inflasi. Sedang analisis dari penurunan inflasi ini akan menurunkan nilai tukar mata uang. Dengan demikian, jika mendapati informasi tentang penurunan PPI input ini, posisi yang direkomendasikan adalah open sell, Jika sebaliknya, open buy.
4). Producer Price Index (PPIOutput)
Indeks ini mengukur perubahan harga pada tingkat barang-barang setengah jadi dan barangjadi yang dihasilkan oleh imanufaktur. Kita lebih mengenal indeks ini sebagai inflasi. Indikator dan informasi yang diperoleh sama dengan PPI. Dengan demikian rekomendasi yang dihasilkan juga sama, yaitu open buy jika mendapati informasi tentang penurunan indeks PP output.
5). Retail Sales
Data ini memberikan informasi jumlah penjualan keseluruhan pengecer kepada konsumen. Jika terjadi peningkatan pada volume penjualan eceran ini menunjukkan adanya peningkatan demand. Peningkatan permintaan itu nantinya akan meningkatkan harga, yang kita mengerti sebagai peningkatan inflasi. Jika inflasi terjadi, maka nilai mata uang akan melemah. Hasil anali-sis dari informasi ini adalah jika terjadi peningkatan penjualan eceran, maka posisi yang dirokemendasikan adalah open sell. Sebaliknya, jika terjadi penurunan volume penjualan eceran, open buy.
6). Unemployment Rate (Tingkat Pengangguran)
Data mengenai tingkat pengangguran ini berhubungan dengan inflasi. Secara teori, jika tingkat pengangguran tinggi mencer-minkan rendahnya inflasi. Teori ini juga diterjemahkan dalam praktik. Itulah sebabnya pengumuman mengenai tingkat pen-gangguran di AS selalu ditunggu. Sebab, jika tingkat penganggur-an tinggi, biasanya The Fed (Bank Sentral AS) akan menurun-kan suku bunga, agar investor bersedia melakukan investasi pada sektor riil. Selanjutnya, jika suku bunga diturunkan, maka ini akan meningkatkan inflasi. Yang terakhir ini bermuara pada melemahnya mata uang. Jadi, jika kita mendapati informasi tingkat pengangguran yang meningkat, maka posisi yang harus diambil adalah open buy. Sebaliknya, jika tingkat pengangguran menurun, open sell.
7). Non-Farm Payrolls
Data ini merupakan perubahan upah di sektor non-pertani-an, atau jelasnya ktor industri. Kenaikan upah di sektor ini menunjukkan indikator akan terjadi peningkatan permintaan. Selanjutnya, peningkatan permintaan ini akan meningkatkan inflasi. Seperti biasanya, inflasi akan memperlemah nilai tukar mata uang. Sebenarnya masih banyak lagi factor fundamental yang harus dianalisis, terutama non-economy, seperti keadaan politik suatu negara, kebijakan-kebijakan pemerintah (baik dalam negeri maupun luar negeri), keadaan geografis (ben-cana alam). Bahkan serangan teroris pun harus menjadi bagian informasi yang harus dianalisis.
Analisis Teknikal
Analisis teknikal beranggapan bahwa analisis fundamental terlalu bervariasi dan pemakaiannya sulit diperhitungkan. Selain itu, informasi berita hanyalah penyebab dan bukan penentu arah pergerakan harga. Oleh karena itu orang beranggapan bahwa cara analisis yang paling tepat adalah dengan mempelajari tingkah laku dari para pelaku pasar dan ini tercermin didalam pola grafik harga. Faktanya juga tidak ada perbedaan antara harga turun karena penawaran yang berlimpah atau karena tindakan sepihak dari industri keuangan yang menekan harga uang. Tidak ada pula perbedaan karena kondisi politik, pertimbangan ekonomi, atau likuidasi posisi beli investor untuk kebutuhan dana tunai.
Analisis teknikal mengamati pembentukan grafik harga dengan berbagai varian yang mungkin terjadi dibandingkan dengan perilaku harga sebelumnya. Sekalipun analis teknikal mempertimbangkan data-data statistik lainnya, namun perangkat utama analisis adalah pada grafik harga yang dianggap dapat memenuhi prediksi harga terkini dan kecenderungannya.
Tujuan pokok mengamati grafik adalah:
• Secepat mungkin menemukan kecenderungan harga.
• Memperkirakan kemungkinan waktu dan jarak kecenderungan itu.
• Memilih saat yang paling menguntungkan untuk masuk dan keluar pasar.
ANALISIS
Dalam melakukan transaksi mata uang tidak terlepas dari kepiawaian kita untuk menganalisis pergerakan mata uang tersebut. Analisis ini penting dilakukan untuk menentukan arah pergerakan dari mata uang tersebut.
Analisis fundamental
Definisi.
Analisis fundamental adalah analisis yang didasarkan pada situasi dan kondisi ekonomi, politik dan keamanan secara global dan juga tiap-tiap negara di dunia, terutama negara-negara pemilik mata uang kuat, seperti Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Swiss, Jepang, China, Singapura, Australia dan, New Zealand.
Prinsip.
Analisis fundamental membutuhkan kelihaian dan Seni tersendiri untuk memperhitungkan penting tidaknya suatu infomasi menjadi faktor yang akan berpengaruh terhadap fluktuasi nilai tukar suatu mata uang.
Prosedur.
Segala informasi kadang-kadang juga hingga hal-hal yang tidak rasional harus dikumpulkan, guna dijadikan alat untuk memprediksi pergerakan kurs mata uang. Pada intinya, informasi tersebut akan mempengaruhi supply dan demand atas mata uang suatu negara.
Metode.
Metode melakukan analisis fundamental adalah dengan terus menerus mengupdate informasi yang ada. Mengenai media informasi tersebut tergantung, ketersediaan yang ada di tempat kita. Namun, untuk FOT, informasi ini akan selalu tersedia di menu vew. Adapun informasi yang patut diperhatikan dan dianalisis antara lain:
1). Trade Balance/Visible trade (Neraca Perdagangan)
Merupakan selisih antara ekspor dan impor barang. Biasanya, trade balance tidak menghitung ekspor dan impor barang-barang tidak berujud atau jasa (invisible). Apabila nilai ekspor lebih be-sar dari pada nilai impor, maka trade balance dikatakan surplus. Kondisi ini akan menyebabkan nilai tukar mata uang negara yang surplus tersebut menguat. Jika ada informasi ini, maka posisi yang direkomendasi adalah open buy. Sebaliknya, bila defisit, open sell.
2). lndustrial Production
Metode ini mengukur output dari industri-industri suatu negara. Indikatornya adalah peningkatan jumlah produksi dibanding periode sebelumnya, yang dinyatakan dalam persentase. Infor-masi yang di dapat adalah, jika terjadi kenaikan produksi maka menunjukkan adanya gairah ekonomi, sehingga penganguran menurun. Menurunnya tingkat pengangguran ini akan meningkatkan inflasi. Peningkatan inflasi akan melemahkan mata uang. Jika kita mendapat informasi seperti ini, maka posisi yang harus diambil adalah open sell. Sebaliknya, jika mendapati informasi penurunan produksi ambil posisi open buy.
3). Producer Price Index (PPI Input)
Indeks ini mengukur perubahan harga atas bahan-bahan mentah yang digunakan dalam proses industri manufaktur. Indeks yang menurun menunjukkan adanya penurunan harga bahan-bahan mentah. Pada gilirannya ini akan menurunkan ongkos produksi. Informasi yang kita dapat dari penurunan ongkos produksi ini adalah menurunnya inflasi. Sedang analisis dari penurunan inflasi ini akan menurunkan nilai tukar mata uang. Dengan demikian, jika mendapati informasi tentang penurunan PPI input ini, posisi yang direkomendasikan adalah open sell, Jika sebaliknya, open buy.
4). Producer Price Index (PPIOutput)
Indeks ini mengukur perubahan harga pada tingkat barang-barang setengah jadi dan barangjadi yang dihasilkan oleh imanufaktur. Kita lebih mengenal indeks ini sebagai inflasi. Indikator dan informasi yang diperoleh sama dengan PPI. Dengan demikian rekomendasi yang dihasilkan juga sama, yaitu open buy jika mendapati informasi tentang penurunan indeks PP output.
5). Retail Sales
Data ini memberikan informasi jumlah penjualan keseluruhan pengecer kepada konsumen. Jika terjadi peningkatan pada volume penjualan eceran ini menunjukkan adanya peningkatan demand. Peningkatan permintaan itu nantinya akan meningkatkan harga, yang kita mengerti sebagai peningkatan inflasi. Jika inflasi terjadi, maka nilai mata uang akan melemah. Hasil anali-sis dari informasi ini adalah jika terjadi peningkatan penjualan eceran, maka posisi yang dirokemendasikan adalah open sell. Sebaliknya, jika terjadi penurunan volume penjualan eceran, open buy.
6). Unemployment Rate (Tingkat Pengangguran)
Data mengenai tingkat pengangguran ini berhubungan dengan inflasi. Secara teori, jika tingkat pengangguran tinggi mencer-minkan rendahnya inflasi. Teori ini juga diterjemahkan dalam praktik. Itulah sebabnya pengumuman mengenai tingkat pen-gangguran di AS selalu ditunggu. Sebab, jika tingkat penganggur-an tinggi, biasanya The Fed (Bank Sentral AS) akan menurun-kan suku bunga, agar investor bersedia melakukan investasi pada sektor riil. Selanjutnya, jika suku bunga diturunkan, maka ini akan meningkatkan inflasi. Yang terakhir ini bermuara pada melemahnya mata uang. Jadi, jika kita mendapati informasi tingkat pengangguran yang meningkat, maka posisi yang harus diambil adalah open buy. Sebaliknya, jika tingkat pengangguran menurun, open sell.
7). Non-Farm Payrolls
Data ini merupakan perubahan upah di sektor non-pertani-an, atau jelasnya ktor industri. Kenaikan upah di sektor ini menunjukkan indikator akan terjadi peningkatan permintaan. Selanjutnya, peningkatan permintaan ini akan meningkatkan inflasi. Seperti biasanya, inflasi akan memperlemah nilai tukar mata uang. Sebenarnya masih banyak lagi factor fundamental yang harus dianalisis, terutama non-economy, seperti keadaan politik suatu negara, kebijakan-kebijakan pemerintah (baik dalam negeri maupun luar negeri), keadaan geografis (ben-cana alam). Bahkan serangan teroris pun harus menjadi bagian informasi yang harus dianalisis.
Analisis Teknikal
Analisis teknikal beranggapan bahwa analisis fundamental terlalu bervariasi dan pemakaiannya sulit diperhitungkan. Selain itu, informasi berita hanyalah penyebab dan bukan penentu arah pergerakan harga. Oleh karena itu orang beranggapan bahwa cara analisis yang paling tepat adalah dengan mempelajari tingkah laku dari para pelaku pasar dan ini tercermin didalam pola grafik harga. Faktanya juga tidak ada perbedaan antara harga turun karena penawaran yang berlimpah atau karena tindakan sepihak dari industri keuangan yang menekan harga uang. Tidak ada pula perbedaan karena kondisi politik, pertimbangan ekonomi, atau likuidasi posisi beli investor untuk kebutuhan dana tunai.
Analisis teknikal mengamati pembentukan grafik harga dengan berbagai varian yang mungkin terjadi dibandingkan dengan perilaku harga sebelumnya. Sekalipun analis teknikal mempertimbangkan data-data statistik lainnya, namun perangkat utama analisis adalah pada grafik harga yang dianggap dapat memenuhi prediksi harga terkini dan kecenderungannya.
Tujuan pokok mengamati grafik adalah:
• Secepat mungkin menemukan kecenderungan harga.
• Memperkirakan kemungkinan waktu dan jarak kecenderungan itu.
• Memilih saat yang paling menguntungkan untuk masuk dan keluar pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar