![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJKigEtUKIkI0gErYh0ukA6EpDU_N0RXc49EYaEKkkZyBCm4d8TImSVCb0sL44I1E4aChTL7h5UGxyqy2TyZu7ounMPLW8_nea83H3D3iBFCZt80ShsCED8lgw7PNLaVbqvlEKVq4SYSI5/s320/images%5B3%5D.jpg)
Pengalaman panjang konflik kekerasan antar etnik juga berpengaruh bagi perkembangan anak-anak dan remaja. Sehingga timbul saling curiga, menganggap etnis tidak baik dan tidak jarang dengan persoalan yang sepele akan terjadi aksi-aksi kekerasan yang melibatkan masyarakat banyak.
Keadaan ini sangat berpengaruh negatif bagi perkembangan anak-anak dan remaja, apalagi kalau tidak diimbangi dengan iman yang kuat dan kegiatan-kegiatan penyadaran. Sehingga apabila ada persoalan sepele atau berbeda pendapat saja mereka akan cenderung menggunakan aksi kekerasan, karena mereka menganggap bahwa metode atau cara yang paling tepat untuk menyelesaikan persoalan adalah aksi kekerasan dan belum memikirkan upaya-upaya berdialog atau komunikasi baik terlebih dahulu.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_u5uxIE3rRB34-PjZbuAh1-rrtoU6_0D0Z845CjHjpcUC0ZQ5xHGNZs-Cu9Cx1-S50asguRWVamW8gGPwVKBPlPVer_z0_ArR4nFtI0_J8VIiAlSkKlhxivQx5da5midqLxAYUgYXskD9/s320/images%5B5%5D.jpg)
Kita tahu bahwa anak-anak dan remaja adalah generasi penerus bagi bangsa dan negara, baik-buruknya suatu bangsa sangat tergantung dari pembinaan generasi muda yang ada sekarang ini. Dengan kondisi yang ada generasi muda, penting ditanamkan nilai-nilai anti kekerasan, pemahaman tentang pluralisme dan toleransi, demokratis dan tanpa memandang latar belakang etnis, jenis kelamin dan latar belakang agama.
Agar dimasa-masa yang akan datang tumbuh generasi muda yang cerdas secara akademis dan cerdas secara sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar