25 Maret 2008

MERAJUT DAMAI

Membangun Agenda Bersama Masyarakat Dalam Mempromosikan Toleransi Dan Perdamaian Melalui Penguatan Kapasitas Masyarakat Dalam Melakukan Rekonsiliasi Dan Perdamaian

Kehidupan bersama yang harmonis didalam masyarakat yang multi etnis akan sulit terwujud tanpa adanya upaya-upaya proses integrasi dalam masyarakat. Vocabulaire Philosopphique Lalande memberikan definisi integrasi sebagai “dibangunnya interpendensi yang lebih rapat antara bagian-bagian dari organisme hidup atau antara anggota-anggota dalam masyarakat”. Integrasi karena itu adalah proses mempersatukan masyarakat, yang cendrung membuatnya menjadi satu kota yang harmonis yang didasarkan pada tatanan yang oleh anggota-angotanya dianggap sama harmonisnya.

Sedangkan menurut M. Munandar Soelaeman integrasi masyarakat dapat diartikan sebagai adanya kerja sama dari seluruh anggota masyarakat, mulai dari individu, keluarga, lembaga dan masyarakat secara keseluruhan sehingga menghasilkan persenyawaan-persenyawaan berupa adanya konsensus nilai-nilai yang sama-sama dijunjung tinggi. Integrasi menjadi sangat dibutuhkan dalam masyarakat multietnis, untuk mengurangi stereotip negatif terhadap etnis lain. Karena semakin tinggi derajat integrasi, arah streotype tentang golongan etnis lain semakin positif.

Salah satu kerawanan dari masyarakat yang multi etnis adalah konflik etnis yang dapat berubah menjadi kekerasan. Konflik seperti ini hanya dapat dicegah dengan menciptakan kehidupan bersama yang mutualisme, yaitu kehidupan bersama multietnis yang saling menerima, menghargai dan saling membangun. Manusia tidak akan dapat hidup berdampingan secara damai selama ia tidak mau menerima atau menghargai perbedaan satu sama lain. Salah satu konsekwensi logis menjadi manusia berarti siap hidup dalam perbedaan bersama manusia lain.

Namun untuk dapat hidup berdampingan dalam perbedaan dengan manusia lain, maka orang harus mau terlibat secara aktif baik secara pribadi maupun kelompok dalam mengupayakan integrasi dalam masyarakat. Tingkat integrasi sosial yang kuat itu terjadi karena jarak sosial diantara etnik yang bebeda-beda itu sangat dekat. Tindakan atau kegiatan masyarakat seperti inilah yang dimaksud dengan proses integrasi masyarakat dimana bisa bersifat individual atau secara kolektif, terorganisir atau spontanitas, untuk berupaya terus menerus memahami etnis lain, sehingga terbentuklah sikap solidaritas. Karena itu integrasi menerima bukan saja eliminasi konflik, akan tetapi juga pengembangan solidaritas dalam masyarakat multietnis.

Beberapa program perlu dilakukan untuk memfasilitasi komunitas-komunitas (yang dipilih dengan maksud dasar dijadikan komunitas model) untuk menstimulasi kegiatan-kegiatan dasar yang dekat dengan kebutuhan-kebutuhan dasar mereka namun dengan semangat untuk berkawan dengan komunitas-komunitas lain yang mempunyai perbedaan etnisitas, kultur, religi, dll.

Disadari bahwa komunitas manapun tidak akan tertarik untuk mendiskusikan apapun jika pertanyaan mereka akan kebutuhan dasar belum terjawab. Oleh karena itu kegiatan-kegiatan yang difasilitasi adalah kegiatan-kegiatan yang muncul dari inisiatif lokal yang dengan demikian tentu akan muncul dari kebutuhan mereka sendiri.

Relevansi antara fasilitasi kegiatan-kegiatan dasar dengan visi kerukunan antar suku dan antar umat adalah selain di dalam setiap kegiatan akan diwarnai diskusi-diskusi yang membedah akar penyebab konflik-konflik horizontal seperti yang dialami oleh komunitas bentuk-bentuk kerjasama dan pergaulan antar komunitas, yang diharapkan akan menjadi praktek dari pemahaman-pemahaman tentang pluralitas yang diperoleh anggota-anggota komunitas akan digali dan diwujudkan bersama untuk membangun budaya Damai di Kalimantan Barat.

Mari kita bersama-sama menciptakan budaya toleransi dan mengembangan pemahaman pluralisme antar umat beragama dan komunitas multikultural. Agar tercipta damai seperti yang kita impikan.

Tidak ada komentar:

SILAHKAN DUKUNG BLOG INI

KE REKENING BCA 8855 1274 62 AN. ATENG